Buntok (ANTARA) - Sebanyak 30 orang penyelenggara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah di Barito Selatan reaktif berdasarkan hasil tes cepat atau "rapid test".
"Dari 975 orang yang terdiri dari anggota KPU kabupaten, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan masing-masing jajarannya serta Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP), ada 30 orang diantaranya reaktif berdasarkan hasil tes cepat," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Barito Selatan, Bahruddin di Buntok, Senin.
Sebanyak 30 orang penyelenggara pilkada yang reaktif itu terdiri dari tiga orang dari Kecamatan Jenamas 1 orang dari Kecamatan Dusun Hilir, 8 orang dari Kecamatan Karau Kuala, 4 orang dari Kecamatan Dusun Utara.
"Kemudian dari kecamatan Gunung Bintang Awai yang reaktif berdasarkan hasil rapid test sebanyak 1 orang, dan dari Kecamatan Dusun Selatan sebanyak 13 orang," jelas Bahruddin.
Ia mengatakan, untuk Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) yang reaktif berdasarkan hasil tes cepatnya menunjukkan reaktif maka langsung dilakukan penggantian karena tugas mereka cukup singkat, sementara mereka harus menjalani karantina karena dinyatakan reaktif. Sementara itu bagi penyelenggara lainnya di luar PPDP tidak dilakukan penggantian.
Petugas yang hasil tes cepat reaktif diarahkan melakukan isolasi mandiri sesuai protokol kesehatan yang berlaku dan di bawah pengawasan Dinas Kesehatan Barito Selatan.
Selain itu ia juga menyampaikan, kegiatan tes cepat deteksi COVID-19 ini untuk memastikan penyelenggara Pilkada Kalteng di Barito Selatan dalam keadaan sehat dan siap melaksanakan tugasnya dengan baik.
Disamping itu, ini juga untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat bahwa penyelenggara terutama petugas yang melakukan pencocokan dan penelitian supaya betul-betul dalam keadaan sehat.
Dalam melaksanakan tugasnya, penyelenggara Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur termasuk petugas yang akan melakukan coklit data pemilih di daerah ini akan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan mengenakan masker, sarung tangan serta face shield, sebab pihaknya sudah mempersiapkan kelengkapan protokol kesehatan itu kepada petugas yang akan turun ke lapangan.
Baca juga: Komisi II DPRD Barsel bahas keluhan masyarakat bersama DPUPR
Baca juga: DPRD Barsel sebut banyak Perda sudah tak relevan diterapkan