Pulang Pisau (ANTARA) - Sekretaris PD Partai Golkar Kalimantan Tengah Suhartono Firdaus mengaku, pihaknya sampai saat ini belum dapat membuka kepada publik terkait siapa yang tertinggi untuk diusung dalam pemilihan kepala daerah Gubernur/Wakil Gubernur Kalteng berdasarkan hasil survey.
"Kami tidak membuka siapa yang tertinggi dari hasil survei kecuali nanti pada rapat penetapan di Dewan Pengurus Pusat (DPP) untuk pemenangan Pemilu yang menempatkan bakal calon (balon) gubernur dan wakil gubernur yang diusung dalam Pilkada Kalteng," kata Suhartono di Pulang Pisau, Kamis.
Dikatakan, tugas PD Partai Golkar Kalteng selesai setelah menyelenggarakan rapat pleno untuk mengusulkan nama gubernur dan wakil gubernur yang diusung dalam Pilkada Kalteng kepada DPP. Di mana telah ada tujuh nama kader yang dipersiapkan untuk diusulkan baik sebagai calon Gubernur maupun Wakil Gubernur Kalteng.
Dia mengakui salah satu kader yang diusulkan tersebut adalah Edy Pratowo yang baru kembali memimpin Golkar Pulang Pisau periode ketiga. Survei yang dilakukan kepada tujuh kader itu diantaranya mencakup elektabilitas, popularitas, perorangan hingga berpasang-pasangan.
"Kalau dari pernyataan Ketua Umum Partai Golkar, ada saatnya hasil survei ini dibuka dan menunggu saat yang tepat," beber Suhartono.
Dia mengungkapkan komunikasi politik masih terus dibangun oleh Partai Golkar kepada semua partai politik. Apabila ada kesamaan visi dan kesepakatan tidak menutup kemungkinan partai politik lain bisa bergabung.
Baca juga: Edy Pratowo terpilih untuk kali ketiga pimpin Golkar Pulang Pisau
Ditegaskannya, Partai Golkar selalu siap menempatkan kader, baik di calon gubernur maupun wakil gubernur. Sebagai partai politik tentunya Partai Golkar juga memiliki ambisi untuk menempatkan calon gubernur yang diusung.
Pandangan Partai Golkar terhadap pelaksanaan Pilkada Kalteng di tengah pandemi COVID-19, dikatakan Suhartono tidak menjadi masalah karena tidak ada siapapun orang yang bisa memprediksi sampai kapan pendemi ini berakhir. Hanya saja dalam pelaksanaannya tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Bahkan kami mengusulkan ada pengaturan jam kepada pemilih untuk menghindari kerumunan untuk meminimalisir penyebaran COVID-19," demikian Suhartono.
Baca juga: Kembali jadi ketua DPD Golkar Gumas, Jaya S Monong ungkap program utamanya
Baca juga: Golkar-Nasdem berpotensi berkoalisi pada Pilkada
Baca juga: Fraksi Golkar pertanyakan strategi penanganan COVID-19 di Kotim