Kebakaran lahan di Kotim mulai meningkat

id Kebakaran lahan di Kotim mulai meningkat, pemkab Kotim, Sampit, Kotim, karhutla, kebakaran lahan

Kebakaran lahan di Kotim mulai meningkat

Pemadaman kebakaran lahan di Jalan Pramuka oleh relawan dari Tim Milenial Tanggap Bencana. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi

Sampit (ANTARA) - Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, diimbau membantu pemerintah mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan yang saat ini mulai meningkat.

"Kami berupaya membantu memadamkan api agar tidak sampai meluas. Saat ini cuaca mulai panas sehingga perlu diwaspadai," kata Ketua Milenial Tanggap Bencana, Adi Wahyudi di Sampit, Minggu.

Milenial Tanggap Bencana adalah salah satu kelompok pemuda yang dengan sukarela dan swadaya menjadi relawan membantu memadamkan kebakaran lahan. Beberapa tahun terakhir, mereka aktif membantu pemerintah daerah dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.

Beberapa hari terakhir, mereka mulai kembali ikut disibukkan memadamkan kebakaran lahan yang mulai sering terjadi di kawasan Kota Sampit, seperti di Jalan Pramuka, Bumi Ayu, Amin Kelaru dan lainnya. Lahan yang terbakar rata-rata lebih dari satu hektare.

Tidak diketahui apakah kebakaran itu disengaja atau ada sebab lain. Intensitasnya yang meningkat perlu diwaspadai bersama karena dikhawatirkan akan semakin marak sehingga bisa membuat petugas kewalahan memadamkannya.

Tim Milenial Tanggap Bencana yang juga beranggotakan puluhan orang, membantu memadamkan kebakaran berkoordinasi dengan posko yang dibentuk pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Baca juga: Sektor pertanian berpotensi menjadi penopang ekonomi Kotim

"Kami tentu berharap masyarakat juga menyadari bahaya dan dampak kebakaran lahan sehingga kita bersama-sama mencegah dan menanggulanginya. Kami selalu siap bergerak," kata Adi Wahyudi.

Kebakaran lahan tidak hanya terjadi di wilayah Kota Sampit, tetapi juga di sejumlah kecamatan. Seperti Kamis (17/9) lalu, kebakaran lahan terjadi di empat lokasi, yakni satu titik di Jalan HM Arsyad, dua titik di Jalan Jenderal Sudirman dan satu titik di Desa Jemaras Kecamatan Cempaga.

"Untuk kebakaran yang terjadi di Cempaga, pemadamannya dilakukan menggunakan 'water bombing' (bom air) melalui helikopter," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur, Yephi Hartady

Masyarakat diimbau membantu mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. Bencana kabut asap akibat kebakaran lahan harus dicegah karena akan membawa dampak buruk bagi masyarakat.
 

Baca juga: Diduga jenuh, seorang pasien COVID-19 di RSUD Murjani jebol kamar perawatan

Baca juga: Penyelenggara Pilkada Kotim harus tingkatkan kepercayaan publik