BI perkirakan kinerja investasi Kalteng pada triwulan III membaik

Palangka Raya (ANTARA) - Bank Indonesia perwakilan Kalimantan Tengah memperkirakan kinerja investasi di provinsi setempat untuk triwulan III tahun 2020, mengalami perbaikan karena mulai bangkitnya aktivitas perekonomian masyarakat pasca pemberlakuan PSBB di fase adaptasi kebiasaan baru.

Bangkitnya aktivitas tersebut berdampak pada memulihkan pendapatan swasta sekaligus mendukung berjalannya aktivitas investasi di wilayah ini, kata Deputi Kepala Perwakilan BI Kalteng Yudo Herlambang di Palangka Raya, kemarin.

"Masih rendahnya realisasi belanja proyek pemerintah hingga semester 1 tahun 2020 juga akan menjadi faktor yang mendorong tingginya realisasi investasi pada triwulan III tahun 2020," tambahnya.

Berdasarkan hasil liaison BI, beberapa kontak yang bergerak di LU industri kelapa sawit mengonfirmasi aktivitas investasi akan berjalan lebih baik. Hal tersebut juga tercermin dari likert scale hasil liaison BI.

"Kami memperkirakan investasi di Provinsi Kalteng pada triwulan III tahun 2020 sebesar 0,45, sedikit lebih tinggi dibandingkan triwulan II tahun 2020 yang berkisar 0,43," kata Yudo.

Selain investasi, BI juga memperkirakan ekspor Kalteng akan membaik pada triwulan III tahun 2020 karena mulai terkendalinya pandemi COVID-19 dan pulihnya perekonomian global, khususnya di negara mitra dagang yakni Jepang dan Tiongkok.

Baca juga: Program Food estate angin segar pembangunan ekonomi Kalteng

Yudo mengatakan aktivitas industri yang mulai berangsur pulih pasca lockdown sejumlah industri akan mempengaruhi permintaan batu bara mentah dari Provinsi Kalteng. Diperkuat dengan adanya perkiraan dari BMKG terhadap musim kemarau yang cenderung basah pada triwulan III tahun 2020, bakal mendukung lalu lintas tongkang di hulu sungai barito.

"Lancarnya lalu lintas kapal tongkang batu bara akan berpengaruh positif terhadap Kalteng yang pertumbuhan ekspor luar negeri, yang secara keseluruhan masih bergantung terhadap komoditas tersebut," ucapnya.

Deputi Kepala Perwakilan BI Kalteng itu menyebut impor provinsi ini juga diperkirakan akan mengalami sedikit peningkatan pada triwulan III tahun 2020. Peningkatan tersebut tidak terlepas dari mulai bangkitnya aktivitas perekonomian pasca PSBB di fase adaptasi kebiasaan baru akan menjadi faktor pendorong meningkatnya investasi dan konsumsi swasta.

"Hal ini akan diperkirakan akan berdampak terhadap impor yang meningkat pada triwulan III tahun 2020," demikian Yudo.

Baca juga: BI mencatat kinerja perekonomian Kalteng mulai alami perbaikan

Baca juga: Kalteng dapat jatah 800 ribu lembar uang Rp75.000

Baca juga: BI usulkan tiga rekomendasi pertahankan perekonomian di masa COVID-19