Warga Bartim diminta tak jual paket sembako yang diberikan pemkab
...Untuk KPM sudah menerima agar bantuan ini dimanfaatkan dengan sebaik mungkin, jangan dijual tapi gunakanlah untuk kebutuhan sehari-hari dirumah
Tamiang Layang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah menyalurkan 10 ribu paket sembako bagi warga yang terdampak COVID-19, yang tersebar di sembilan kecamatan yang ada di daerah itu.
"Kita memiliki konsep tersendiri yakni melakukan penyisiran kepada warga yang benar-benar layak untuk menerima bantuan sosial COVID-19 ini, dan bantuan yang diberikan tidak tumpang tindih dengan bantuan dari pemerintah pusat dan provinsi hingga desa," kata Bupati Bartim Ampera AY Mebas di Tamiang Layang, Kamis.
Ampera AY Mebas mengatakan, bantuan sosial COVID-19 pada program pertama dibuat sebanyak 10.000 paket untuk disalurkan kepada masyarakat terdampak COVID-19, dan belum menerima bantuan dari program pemerintah hingga pemerintah desa.
Satu paket bahan pangan berisikan beras 10 kilogram, mie satu dus, minyak goreng dan telur 30 butir. Bantuan paket bahan pangan disalurkan secara bertahap. Tahap pertama disalurkan untuk 1.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Sedangkan untuk dana bantuan paket bahan pangan tersebut bersumber dari dana hasil refocusing anggaran pada APBD Kabupaten Bartim tahun anggaran 2020. Dan bantuan ini diharapkan bisa meringankan beban masyarakat ditengah pandemi.
Ampera juga menambahkan, bantuan paket bahan pangan ini akan terus berlanjut selama ada pandemi COVID-19. Pemkab Bartim akan kembali menyalurkan bantuan paket bahan pangan program kedua sebanyak 10.000 paket.
"Mudah-mudahan bantuan paket sembako ini bisa diterima seluruh warga yang kurang mampu. Untuk KPM sudah menerima agar bantuan ini dimanfaatkan dengan sebaik mungkin, jangan dijual tapi gunakanlah untuk kebutuhan sehari-hari dirumah," demikian Ampera.
Kepala Dinas Sosial Bartim, Riza Rahmadi mengatakan, dari 10.000 paket bahan pangan, pada tahap pertama ini diberikan untuk 1.000 KPM untuk sembilan kecamatan, dan akan berlanjut pada tahap selanjutnya.
"Jadi, 1.000 KPM yang menerima bansos COVID-19 dari pemkab ini tersebar pada sembilan kecamatan saja. Untuk Kecamatan Karusen Janang belum," demikian Riza.
"Kita memiliki konsep tersendiri yakni melakukan penyisiran kepada warga yang benar-benar layak untuk menerima bantuan sosial COVID-19 ini, dan bantuan yang diberikan tidak tumpang tindih dengan bantuan dari pemerintah pusat dan provinsi hingga desa," kata Bupati Bartim Ampera AY Mebas di Tamiang Layang, Kamis.
Ampera AY Mebas mengatakan, bantuan sosial COVID-19 pada program pertama dibuat sebanyak 10.000 paket untuk disalurkan kepada masyarakat terdampak COVID-19, dan belum menerima bantuan dari program pemerintah hingga pemerintah desa.
Satu paket bahan pangan berisikan beras 10 kilogram, mie satu dus, minyak goreng dan telur 30 butir. Bantuan paket bahan pangan disalurkan secara bertahap. Tahap pertama disalurkan untuk 1.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Sedangkan untuk dana bantuan paket bahan pangan tersebut bersumber dari dana hasil refocusing anggaran pada APBD Kabupaten Bartim tahun anggaran 2020. Dan bantuan ini diharapkan bisa meringankan beban masyarakat ditengah pandemi.
Ampera juga menambahkan, bantuan paket bahan pangan ini akan terus berlanjut selama ada pandemi COVID-19. Pemkab Bartim akan kembali menyalurkan bantuan paket bahan pangan program kedua sebanyak 10.000 paket.
"Mudah-mudahan bantuan paket sembako ini bisa diterima seluruh warga yang kurang mampu. Untuk KPM sudah menerima agar bantuan ini dimanfaatkan dengan sebaik mungkin, jangan dijual tapi gunakanlah untuk kebutuhan sehari-hari dirumah," demikian Ampera.
Kepala Dinas Sosial Bartim, Riza Rahmadi mengatakan, dari 10.000 paket bahan pangan, pada tahap pertama ini diberikan untuk 1.000 KPM untuk sembilan kecamatan, dan akan berlanjut pada tahap selanjutnya.
"Jadi, 1.000 KPM yang menerima bansos COVID-19 dari pemkab ini tersebar pada sembilan kecamatan saja. Untuk Kecamatan Karusen Janang belum," demikian Riza.