Palangka Raya (ANTARA) - Pimpinan dan anggota Komisi III DPRD Kalimantan Tengah mendorong pemerintah provinsi bersama Kabupaten Kotawaringin Timur, dapat bersinergi dalam mencegah dan meminimalisir terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Informasinya kekerasan terjadap perempuan dan anak di Kabupaten Kotawaringin Timur dari Januari hingga September 2020 ada 15 kasus, kata Sekretaris Komisi III DPRD Kalteng Kuwu Senilawati di Palangka Raya, kemarin.
"Tujuh kasus kekerasan terjadi kepada perempuan, dan delapan kasus kepada anak-anak. Kondisi itu perlu mendapat perhatian semua pihak, terkhusus pemerintah kabupaten dan provinsi," tambahnya.
Untuk mengetahui lebih detail terhadap kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kotim, Pimpinan dan anggota Komisi III DPRD Kalteng pun melakukan kunjungan kerja ke wilayah tersebut. Kunjungan kerja dipimpin langsung Ketua Komisi III Duwel didampingi Siti Nafsiah, Kuwu Senilawati, Heri Santoso, dr Niksen S Bahat, Andayani, Evi Kahayanti dan Achmad Amur.
Kuwu mengatakan kunjungan kerja ke Dinas P3APPKB Kabupaten Kotim itu bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pelaksanaan layanan terhadap perempuan dan anak yang mengalami masalah kekerasan, diskriminasi, serta perlindungan khusus (pendampingan) dan masalah lainnya.
Baca juga: Komisi II DPRD Kalteng terima aspirasi penambak udang di Kotim
"Kami melakukan itu karena ada kaitannya dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang adil dan merata di Provinsi Kalimantan Tengah. Salah satu tugas Komisi III kan terkait dengan peningkatan kualitas SDM," beber dia.
Srikandi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu menyebut, jumlah penduduk di Kotawaringin Timur merupakan yang terbanyak di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila ini. Berdasarkan data administrasi penduduk pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil setempat, semester 2 tahun 2019 terdapat sebanyak 414.463 jiwa.
"Besarnya populasi penduduk itu sangat berpengaruh terhadap peluang terjadinya kekerasan pada perempuan dan anak. Apalagi kekerasan terhadap perempuan dan anak sering terjadi di lingkungan keluarga sendiri dan/atau keluarga terdekat," kata Kuwu.
Baca juga: Farid dan Eddy kompak menangkan Sugianto-Edy di Barsel
Baca juga: Aspirasi mahasiswa Kalteng terkait UU Cipta Kerja siap disampaikan ke Presiden
Baca juga: DPRD Kalteng sarankan tenaga penyuluh pertanian lebih diperbanyak
Berita Terkait
Komisi III DPRD minta pemerintah perketat pengawasan depot air minum
Senin, 11 November 2024 12:51 Wib
Pemkab Barsel susun dokumen rencana induk rawan banjir
Minggu, 10 November 2024 17:55 Wib
Sekda lepas kontingen Kobar bertanding dalam ajang PRA Popnas Zona III di Solo
Jumat, 8 November 2024 18:08 Wib
Ketua Komisi III minta pemerintah pastikan kualitas program makan bergizi
Jumat, 8 November 2024 13:04 Wib
Pemkot Palangka Raya diminta siaga hadapi musim hujan
Kamis, 7 November 2024 16:57 Wib
Guru di Palangka Raya diminta kembangkan potensi anak melalui ekstrakurikuler
Kamis, 7 November 2024 15:01 Wib
Legislator Palangka Raya ingatkan perlu upaya konkret dalam menurunkan angka stunting
Rabu, 6 November 2024 16:49 Wib
DPRD Seruyan dorong pemkab maksimalkan potensi di dapil III
Rabu, 6 November 2024 14:31 Wib