Muara Teweh (ANTARA) - Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi meninjau Bandara Haji Muhammad Sidik yang berada di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah pada Selasa (20/10).
Menhub menyampaikan, Presiden Joko Widodo selalu mengatakan, transportasi merupakan peradaban, seperti bagaimana mendapatkan harga relatif murah dengan cara mengambil barang dari pusatnya.
"Jadi saya pikir hal ini akan memajukan Barito Utara maupun Murung Raya," katanya di sela peninjauan bandara.
Dalam peninjauan bandara, Menhub didampingi Pelaksana Tugas Gubernur Kalteng Habib Ismail Bin Yahya, Ketua Komisi V DPR RI Lasarus, Bupati Barut Nadalsyah serta sejumlah pejabat lainnya.
Pihaknya juga sekaligus menggelar rapat membahas rencana pengembangan 'runaway' atau landasan pacu serta pembebasan lahan.
Plt Gubernur Kalteng Habib Ismail mengatakan, Bandara Muhammad Sidik merupakan bandara paling representatif diantara bandara lainnya yang ada di wilayah Barito.
Letaknya yang berada di tengah membuat bandara ini bisa mempercepat alur transportasi menuju sejumlah wilayah yang menjadi tujuan khusus, diantaranya Palangka Raya.
"Adanya kunjungan Menhub beserta jajaran, kami harapkan bisa memotivasi semua pihak agar semakin semangat dan bisa berbuat lebih lagi untuk daerah," terangnya.
Baca juga: Menhub pastikan dukungan maksimal semua sektor transportasi terkait food estate di Kalteng
Baca juga: Bandara Haji Muhammad Sidik resmi beroperasi
Sementara itu, Bupati Barito Utara Naladsyah mengungkapkan, sebelum dirinya menjadi bupati, sudah ada awal pembangunan bandara namun agak melambat.
"Saya bertemu presiden dan melaporkan tentang pembangunan bandara ini. Pada 2019, sudah ada kucuran dana untuk penyelesaian bandara dan 2020, pesawat sudah bisa landing dan take off," ucapnya.
Pihaknya atas nama Pemkab Barito Utara dan masyarakat menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah merespon usulan pihaknya terkait bandara tersebut.
Bupati Barut yang akrab disapa Koyem ini juga menjelaskan, pihaknya sedang melakukan pendekatan dengan sejumlah maskapai penerbangan. Seperti Lion Air yang sudah melakukan peninjauan dan pihaknya masih menunggu jawaban maskapai tersebut.
Selain itu guna meningkatkan perekonomian di wilayah setempat, pihaknya berencana mengundang perusahaan dari berbagai sektor untuk turut meramaikan bandara kedepannya.
"Kami juga akan mengedukasi masyarakat, seperti para pedagang atau pengusaha dari desa dan lainnya, untuk memanfaatkan keberadaan transportasi udara guna mendukung pertumbuhan ekonomi daerah," jelasnya.
Baca juga: Penumpang di Bandara Bali alami peningkatan selama Agustus 2020
Baca juga: AP II optimalkan pemanfaatan area Bandara Tjilik Riwut
Baca juga: Pergerakan penumpang di Bandara Tjilik Riwut kian membaik