Suhu tubuh tinggi, seorang mahasiswa tolak tes cepat

id Mahasiswa palangka raya tolak rapid test, rs bhayangkara, palangka raya, aksi damai, covid 19, virus corona

Suhu tubuh tinggi, seorang mahasiswa tolak tes cepat

Salah satu mahasiswa di Kota Palangka Raya yang hendak melaksanakan aksi damai di Tugu Soekarno Jalan S Parman mengikuti tes cepat oleh tim medis dari RS Bhayangkara, Rabu, (28/10/2020). (ANTARA/Adi Wibowo)

Palangka Raya (ANTARA) - Seorang mahasiswa di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah tidak diperbolehkan oleh Tim Satuan Tugas COVID-19, mengikuti aksi damai di Tugu Soekarno Jalan S Parman, karena suhu tubuh melebihi 37 derajat celcius saat diperiksa.

Ketua Harian Satgas COVID-19 Palangka Raya Emi Abriyani, Rabu mengatakan, timnya yang mengawal protokol kesehatan dalam aksi damai oleh ratusan mahasiswa tersebut, tidak mengizinkannya mengikuti kegiatan karena suhu tubuhnya melebihi 37 derajat celcius.

"Satu mahasiswa yang suhu tubuhnya diatas 37 derajat celcius itu menolak tes cepat yang disediakan tim RS Bhayangkara dan memilih pulang, entah takut atau bagaimana," kata Emi Abriyani kepada awak media.

Ratusan mahasiswa sebelum menuju lokasi yang dijadikan tempat aksi damai dalam momen 'Hari Sumpah Pemuda', seluruhnya dilakukan pengukuran suhu tubuh oleh tim Satgas COVID-19 Palangka Raya.

Pengecekan suhu tubuh tersebut bertujuan mencegah terjadinya penularan COVID-19, sehingga aksi yang mereka laksanakan berjalan dengan baik dan lancar.

"Sebenarnya kami tidak ada menghalangi mereka untuk melakukan aksi damai. Apa yang dilakukan guna menjaga kesehatan kita dan mencegah terjadinya penularan COVID-19," ucapnya.

Apabila ada mahasiswa yang dilakukan tes cepat hasilnya reaktif, tentu mereka disarankan mengikuti tes swab dan apabila positif, maka akan dikarantina di tempat pasien COVID-19 yang sudah disediakan pemerintah.

Dalam aksi damai tersebut ada satu mahasiswa yang melakukan tes cepat karena suhu tubuhnya di atas 37 derajat celcius dan hasilnya non reaktif. Ia pun langsung bisa bergabung bersama rekan-rekannya untuk melaksanakan aksi damai.

"Satu tidak mau dites cepat, sedangkan yang satu melaksanakan tes cepat dan hasilnya non reaktif," ungkapnya.

Dalam jalannya aksi damai tersebut kepolisian dari Polresta Palangka Raya dan Polda Kalteng menggunakan pakaian lengkap, serta peralatan lainnya sigap menjaga aksi. Aksi damai itu berjalan tertib dan tidak ada aksi-aksi brutal dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.