Jakarta (ANTARA) - Masalah jerawat jadi salah satu efek samping dari mengenakan masker sepanjang hari selama pandemi COVID-19, yang kerap disebut dengan istilah "maskne", gabungan dari "masker" dan "acne" (jerawat).
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RS Pondok Indah – Puri Indah Susie Rendra menjelaskan "maskne" terjadi karena pemakaian masker yang berkepanjangan dan terutama juga dipicu oleh pemakaian masker berlapis.
"Mekanisme terjadinya karena udara hangat ekspirasi (udara pernapasan yang dikeluarkan) terperangkap di lingkungan yang sempit sehingga meningkatkan kepengapan dan menimbulkan produksi keringat berlebih," kata Susie kepada ANTARA dalam wawancara via surat elektronik.
Ada kalanya jerawat muncul akibat alergi atau ketidakcocokan dengan bahan masker yang digunakan sehingga memicu rasa gatal pada awalnya.
"Rasa gatal menyebabkan Anda sering memegang dan mengusap muka serta menaik-turunkan masker ke arah dagu. Hal ini juga meningkatkan risiko jerawat," ujar dia.
Baca juga: Lima langkah atasi "maskne"
Baca juga: Berjerawat karena mengenakan masker? Ini tips perawatannya
Bila dirasa kurang cocok dengan bahan masker, Susie menyarankan untuk mengganti jenis dan merek masker dengan yang lain. Pilihlah jenis masker yang memberikan perlindungan maksimal dari virus penyebab COVID-19 dan virus lainnya.
Susie memberikan kiat untuk menghindari terjadinya jerawat akibat masker, yakni dengan mengganti masker setiap tiga hingga empat jam. Sebab, uap air hasil pernapasan biasanya sudah jenuh dalam waktu tersebut, dan akan membuat semakin pengap apabila masker tetap digunakan
Lalu, bila memungkinkan cuci muka dengan air dingin sebelum mengganti masker. Jika tidak, setidaknya seka wajah dengan handuk basah dingin untuk membersihkan sisa keringat dan uap air yang menempel.
Gunakanlah krim atau gel antijerawat yang biasa digunakan sebelum memakai masker.
Susie juga menyarankan untuk tidak memakai riasan bila tidak diperlukan, terutama foundationatau bedak padat. Pemakaian riasan berlebihan yang tebal, meski tanpa memakai masker, sudah meningkatkan risiko jerawat karena pori-pori tertutup riasan.
"Hal ini dapat menghambat aliran lemak yang dihasilkan dan muncullah sumbatan. Dengan pemakaian masker, risiko ini menjadi semakin tinggi."
Bila memang harus berdandan, aplikasikanlah pada area mata saja.
Setiap kali selesai mengenakan masker ketika sudah tiba di rumah, jangan lupa bersihkan dan cuci wajah dengan sabun.
"Apabila jerawat tetap terjadi meskipun sudah menerapkan tips di atas, cobalah dahulu krim atau gel anti jerawat yang dijual secara bebas. Jika tidak memberikan hasil memuaskan, segera berobat ke dokter spesialis kulit dan kelamin untuk mendapatkan terapi terbaik untuk kulit Anda."
Berita Terkait
Cegah ISPA, Pemko Palangka Raya diminta gencar sosialisasi penggunaan masker
Selasa, 24 September 2024 17:09 Wib
Disdik Palangka Raya anjurkan peserta didik gunakan masker di sekolah
Senin, 23 September 2024 18:16 Wib
Cegah penyakit pancaroba, Dokter anjurkan anak pakai masker
Sabtu, 27 April 2024 19:07 Wib
Kemenkes wajibkan penggunaan masker mulai 15 Desember 2023 hoaks!
Senin, 18 Desember 2023 22:49 Wib
Minimalisir dampak asap, Dinkes Murung Raya bagikan masker kepada warga
Sabtu, 7 Oktober 2023 6:25 Wib
BPPRD-Satpol PP bagikan masker antisipasi dampak kabut asap
Jumat, 6 Oktober 2023 17:41 Wib
Bank Kalteng Cabang Kapuas bagikan masker dan vitamin gratis
Jumat, 6 Oktober 2023 17:29 Wib
Legislator Kapuas apresiasi pembagian masker dan vitamin gratis untuk masyarakat
Jumat, 6 Oktober 2023 16:14 Wib