DPRD sarankan pemkab lakukan ini cegah banjir di Sampit

id DPRD sarankan pemkab lakukan ini cegah banjir di Sampit, DPRD Kotim, Handoyo J Wibowo, Sampit, Kotim, Kotawaringin Timur

DPRD sarankan pemkab lakukan ini cegah banjir di Sampit

Kemacetan panjang terjadi di Jalan Jenderal Sudirman km 4 akibat banjir yang terjadi pada 19 Oktober 2020 lalu. ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menyarankan pemerintah kabupaten mengantisipasi banjir di wilayah Kota Sampit yang masih sering terjadi saat hujan deras.

"Harus mulai sekarang dilakukan upaya pencegahan. Drainase dan anak sungai yang sering mampet dan memicu luapan air hingga merendam jalan dan permukiman, harus dibersihkan. Jangan menunggu nanti musim hujan, baru dibersihkan, nanti terlambat," kata anggota DPRD Kotawaringin Timur dari daerah pemilihan Kecamatan Baamang dan Seranau, Handoyo J Wibowo di Sampit, Rabu.

Handoyo mengatakan, jalan dan permukiman di sejumlah lokasi di Sampit, sering terendam saat hujan deras. Pemicunya adalah drainase maupun anak sungai yang tidak mampu mengalirkan air dengan lancar ke saluran induk sehingga air sempat meluber dan merendam jalan permukiman.

Lokasi yang sering terendam di antaranya Jalan HM Arsyad dan beberapa lokasi lainnya. Meski banjir tersebut biasanya hanya terjadi beberapa jam, namun kondisi itu cukup mengganggu karena terkadang air sampai masuk ke dalam rumah.

Handoyo menyarankan, pemerintah mengerahkan alat berat yakni ekskavator untuk mengeruk endapan lumpur dan sampah yang membuat alur anak sungai menjadi dangkal. Ini harus dilakukan arus air menjadi lancar sehingga tidak sampai meluber menggenangi badan jalan dan permukiman.

Langkah pencegahan ini harus dilakukan jauh-jauh hari mumpung curah hujan belum meningkat signifikan. Jangan sampai terjadi banjir, baru dilakukan penanganan padahal saat itu banjir sudah merendam jalan dan permukiman warga.

Baca juga: Kedamaian daerah harus diutamakan, kata Ketua DPRD Kotim

Pemerintah kabupaten diminta mengedepankan langkah pencegahan. Hal itu dirasa lebih baik sehingga masyarakat tidak sampai terganggu dan dirugikan oleh banjir.

Jika banjir sampai merendam rumah maka dipastikan akan mengganggu aktivitas warga. Ini harus dihindari karena bisa berdampak terhadap kegiatan ekonomi masyarakat.

"Kondisi seperti ini kan sudah sering terjadi sehingga seharusnya sudah ada solusi. Minimal, dilakukan pencegahan dini sehingga ketika musim hujan, dampaknya tidak sampai terlalu parah terhadap jalan dan permukiman warga yang posisinya rendah," sambung Handoyo.

Pemerintah daerah diharapkan tegas menindak jika ada bangunan atau material bangunan milik warga yang membuat saluran air menjadi mampet. Masyarakat juga diharapkan sadar dan membantu pemerintah dalam melakukan pencegahan karena jika banjir terjadi maka masyarakat juga yang terhambat dalam beraktivitas.

Baca juga: Seorang kepala SOPD Kotim terjangkit COVID-19

Baca juga: Pemprov Kalteng terus tanggulangi dampak pandemi COVID-19