HARATI siapkan ini untuk memajukan kebudayaan dan pariwisata Kotim

id HARATI siapkan ini untuk memajukan kebudayaan dan pariwisata Kotim, Harati, Sampit, Kotim, Kotawaringin Timur, Halikinnor, Halikinnor r

HARATI siapkan ini untuk memajukan kebudayaan dan pariwisata Kotim

Halikinnor berbincang dengan tiga penari di Desa Tumbang Sepayang Kecamatan Antang Kalang yang menyambutnya dengan tarian tradisional Suku Dayak saat dia menghadiri undangan warga setempat, Sabtu (14/11/2020) lalu. ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur, Halikinnor dan Irawati atau akrab disapa HARATI, sudah menyiapkan sejumlah program pelestarian dan memajukan kebudayaan dan pariwisata daerah ini.

"Kebudayaan harus kita lestarikan dan bisa dikembangkan agar semakin dikenal luas. Begitu pula pariwisata harus terus kita kembangkan karena potensinya sangat besar dan bisa mendukung peningkatan perekonomian masyarakat," kata Halikinnor di Sampit, Minggu.

Pelestarian kebudayaan diprioritaskan agar tidak punah. Saat ini sudah banyak kesenian lokal yang nyaris hilang sehingga banyak generasi muda yang belum mengetahuinya, seperti batirik dan mamanda.

Untuk itulah mantan Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur ini mewacanakan membangun kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di lokasi baru yaitu di kawasan Museum Kayu Sampit. Lokasinya sangat strategis karena berada di pusat Kota Sampit.

Selain akan memperkuat keberadaan Museum Kayu Sampit, kantor tersebut nantinya dilengkapi panggung pementasan. Tempat itu untuk mewadahi sangar-sanggar kesenian menampilkan kemampuan mereka. 

Selain sejalan dengan upaya pembinaan, langkah itu juga akan bagus untuk mendukung pariwisata daerah. Dengan pementasan secara rutin diharapkan akan menarik minat wisatawan untuk menyaksikan pementasan tersebut.

"Kebudayaan sangat potensial untuk mendukung pariwisata. Selain kebudayaan Dayak selaku tuan rumah, juga kesenian asal daerah lainnya yang juga berkembang di Kotawaringin Timur," kata Halikinnor.

Terkait pariwisata, Halikinnor menilai potensinya masih sangat besar, baik wisata alam maupun buatan. Semua akan ditingkatkan agar semakin menarik minat wisatawan.

Wisata pantai Kotawaringin Timur tidak kalah bagusnya dengan daerah lain. Begitu pula potensi wisata hiburan, religi, budaya, kuliner dan lainnya, sangat potensial lebih dikembangkan.

Baca juga: Parah, kasus COVID-19 di Kotim bertambah 72 orang dan dua meninggal

Wisata alam Hutan Sagonta Kota dan Kebun Raya Sampit juga akan terus dikembangkan secara bertahap. Dua wisata alam ini diharapkan menjadi unggulan baru wisata alam Kotawaringin Timur.

Ide unik juga disampaikan Halikinnor yakni membuat wisata memancing buaya di Pulau Lepeh. Pulau Lepeh yang berada di tengah Sungai Mentaya merupakan habitat buaya ganas yang kini semakin sering menyerang warga.

Halikinnor menjelaskan, biaya wisata ini tidak mahal karena hanya menyiapkan operasional, khususnya pembelian bangkai ayam yang nantinya digunakan sebagai umpan untuk memancing buaya. Selain itu, jika dibutuhkan maka akan dibangun ikon buaya di pulau tak berpenghuni tersebut.

Menurutnya, ada tiga manfaat yang nantinya akan didapat yaitu pelestarian buaya dilindungi, buaya tidak lagi menyerang manusia karena buaya diberi makan secara rutin, serta program ini akan meningkatkan sektor pariwisata.

"Saya yakin kebudayaan dan pariwisata kita ini layak dipromosikan di tingkat nasional dan internasional. Kita akan lebih banyak melibatkan masyarakat karena masyarakat yang lebih tahu, khususnya dalam hal kebudayaan," demikian Halikinnor.

Baca juga: Halikinnor perjuangkan peningkatan pelayanan kesehatan di pelosok Kotim