Parah, kasus COVID-19 di Kotim bertambah 72 orang dan dua meninggal

id Parah, penderita COVID-19 di Kotim bertambah 72 orang dan dua meninggal, pemkab Kotim, Kotawaringin Timur, Sampit, Kotim, Multazam

Parah, kasus COVID-19 di Kotim bertambah 72 orang dan dua meninggal

Pelaksana Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, Multazam. ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) -

Penularan COVID-19 di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, semakin memprihatinkan, bahkan dalam satu hari atau 24 jam terakhir terdapat 72 orang warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan dua orang meninggal dunia.



"Hari ini ada peningkatan rekor

pasien rawat meningkat tajam. Ini tentu sangat memprihatinkan dan memerlukan perhatian kita semua. Hari ini akan dilakukan penyesuaian situasi," kata Pelaksana Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Minggu.



Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur hingga Minggu siang, jumlah warga yang terjangkit COVID-19 sebanyak 690 orang, terdiri dari 461 orang sembuh, 203 orang masih dirawat dan 26 orang meninggal dunia.



Dari jumlah tersebut, termasuk perkembangan hari ini yakni 72 orang pasien rawat baru, 34 orang sembuh dan dua orang meninggal dunia. Dua pasien meninggal berasal dari Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.



Sebulan terakhir kasus baru terus bertambah sehingga menimbulkan kekhawatiran. Bahkan penambahan pasien positif hari ini merupakan yang tertinggi selama hampir 10 bulan pandemi COVID-19 melanda kabupaten ini.



Hasil pelacakan, kasus terbanyak belakangan ini berada pada klaster keluarga dan perkantoran. Untuk itu masyarakat umum, pegawai dan karyawan diingatkan meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah penularan COVID-19.



Cara efektif agar tidak tertular virus mematikan itu adalah menjalankan protokol kesehatan secara ketat, khususnya menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, menjaga jarak dan sering mencuci tangan menggunakan sabun.



Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur melakukan langkah-langkah untuk menekan meluasnya penularan COVID-19. Segenap unsur dilibatkan agar hasilnya lebih maksimal dalam memutus mata rantai penularan COVID-19.



Langkah yang diambil yakni meningkatkan kegiatan pengujian, penelusuran dan pengobatan. Ini penting untuk memutus mata rantai penularan COVID-19.



Baca juga: UMK 2021 tidak naik, ini tanggapan pelaku usaha



Satuan Tugas Penanganan COVID-19 juga akan selektif dalam memberikan izin keramaian kepada masyarakat. Hal ini untuk mencegah kerumunan yang berpotensi terjadinya penularan COVID-19.



Operasi yustisi terhadap pelanggaran protokol kesehatan akan ditingkatkan. Ini untuk mendisiplinkan masyarakat sehingga bisa menyelamatkan mereka dari penularan COVID-19.



Sementara itu, desinfeksi pada tempat-tempat kasus konfirmasi dan klaster perkantoran. Langkah ini bagian dari upaya mencegah meluasnya penularan terhadap orang-orang yang ada di lingkungan klaster tersebut.



"Kami meminta kesadaran dan kepedulian seluruh masyarakat untuk melindungi diri dan orang-orang terdekat dari potensi penularan COVID-19. Jangan kita sepelekan, tapi jangan pula panik. Yang penting jalankan protokol kesehatan dan kurangi aktivitas di luar rumah jika tidak mendesak," demikian Multazam.



Baca juga: Legislator Kotim berharap guru tetap bersemangat di tengah keterbatasan