Trump mengancam tidak tandatangani RUU bantuan COVID-19, ini alasannya

id Donald Trump,Trump mengancam tidak tandatangani RUU bantuan COVID-19,virus corona,vaksin

Trump mengancam tidak tandatangani RUU bantuan COVID-19, ini alasannya

Presiden AS Donald Trump berjalan di tengah hujan setelah meletakkan karangan bunga di Makam Prajurit Tidak Dikenal saat menghadiri peringatan Hari Veteran di Pemakaman Nasional Arlington di Arlington, Virginia, AS, Rabu (11/11/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria/aww.)

Washington (ANTARA) - Presiden AS Donald Trump pada  Selasa mengancam untuk tidak menandatangani rancangan undang-undang (RUU) bantuan virus corona senilai 892 miliar dolar AS atau sekitar Rp12.713 triliun yang mencakup uang yang sangat dibutuhkan untuk individu Amerika.

Trump mengatakan RUU harus diubah untuk meningkatkan jumlah dalam pemeriksaan stimulus.

Ancaman dari Presiden Trump yang akan mengakhiri masa jabatannya kurang dari sebulan, menimbulkan kekacauan upaya bipartisan di Kongres untuk memberikan bantuan bagi orang-orang yang terkena dampak pandemi COVID-19.

Baca juga: Trump akan terima vaksin setelah tim medisnya tentukan yang terbaik

"RUU yang mereka rencanakan untuk dikirim kembali ke meja saya jauh berbeda dari yang diantisipasi," kata Trump dalam sebuah video yang diunggah  di Twitter. "Ini benar-benar memalukan."

Baik DPR dan Senat AS mengesahkan undang-undang tersebut pada Senin malam.

Trump mengatakan dia ingin Kongres meningkatkan jumlah cek stimulus menjadi 2.000 dolar AS atau sekitar Rp28 juta untuk individu atau 4.000 dolar AS atau sekitar Rp57 juta untuk pasangan, daripada 600 dolar AS atau sekitar Rp8,5 juta yang "sangat rendah" untuk individu yang saat ini ada dalam RUU bantuan COVID-19 itu.

Trump juga mengeluhkan uang dalam undang-undang untuk negara asing, Lembaga Smithsonian dan pembiakan ikan, di antara pengeluaran lainnya.

"Saya juga meminta Kongres untuk segera menyingkirkan barang-barang yang boros dan tidak perlu dari undang-undang ini, dan mengirimi saya RUU yang sesuai, atau pemerintahan berikutnya harus mengirimkan paket bantuan COVID. Dan mungkin pemerintahan itu adalah saya ," dia berkata.

Sumber : Reuters

Baca juga: Trump tak akan tinggalkan Gedung Putih jika Electoral College belum memilih Biden

Baca juga: Akhirnya Donald Trump beri lampu hijau untuk mulai transisi Biden

Baca juga: Donald Trump didesak kerja sama untuk lawan COVID-19 dengan tim Biden