DKPP Seruyan sarankan tanaman pisang terkena virus dimusnahkan

id Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian KabupatenSeruyan, Kalimantan Tengah, Albidinnor,KabupatenSeruyan,tanaman pisang terkena virus ,tanaman pis

DKPP Seruyan sarankan tanaman pisang terkena virus dimusnahkan

Kepala DKPP Seruyan Albidinnor di Kuala Pembuang, (22/5/2020). ANTARA/Radianor

Kuala Pembuang, Seruyan (ANTARA) - Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Albidinnor menyarankan kepada petani tanaman pisang di wilayah tersebut, agar segera melakukan eradikasi atau pemusnahan terhadap tanaman yang terserang virus Fusarium.

"Sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), pemusnahan itu bertujuan memutus mata rantai virus tersebut," kata Albidinnor di Kuala Pembuang, Senin.

Selain pemusnahan, lanjut dia, tanaman pisang disuntikan senyawa aktif yang akan membunuh pisang-pisang itu, lalu mengistirahatkan lahan tersebut dan menggantinya dengan tanaman holtikultura lainnya seperti jagung dan lain-lain dalam jangka waktu satu sampai dengan dua tahun lalu akan diganti dengan bibit pisang yang tahan akan hama dan penyakit.

Albidinnor mengatakan saran tersebut sudah disampaikan dalam beberapa kali pertemuan dengan para petani tanaman pisang, belum ada kesepakan. Hal itu disebabkan, sejumlah petani melihat masih ada tanaman pisang yang dianggap bagus.

"Yang jadi masalah, jika seperti itu terusm maka yang terkena penyakit ini akan menular ke tanaman pisang yang masih bagus itu," beber dia.

Sebelumnya, DKPP juga ada mengadakan bantuan untuk mengatasi wabah penyakit tersebut, akan tetapi berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh pihaknya ternyata hasil yang didapat masih belum efektif sehingga tidak dilaksanakan kembali. Sementara ini, yang bisa pihaknya lakukan untuk keluhan petani-petani tersebut yaitu dengan membantu pupuk dan pestisida.

Baca juga: Wabup Iswanti terima kunjungan Pelni di Pelabuhan Teluk Segintung

"Kalau yang secara khusus kami masih belum mempunyai obat untuk mengatasi itu, tapi baru-baru ini kita  mengadakan semacam kerjasama dengan Dr Joni, di Sampit untuk melakukan riset terkait dengan adanya wabah penyakit pisang tersebut," jelasnya.

Ia menambahkan, program secara khusus dalam penanggulangan penyakit tanaman pisang di tahun 2021 ini, pihaknya memang tidak mengadakan dan tentu itu berdasarkan dari hasil evaluasi pelaksanaan program sebelumnya.

Bahkan pada periode 2019 lalu pihaknya telah mengadakan bibit pisang kultur jaringan yang disinyalir tahan terhadap serangan penyakit tersebut dan ternyata juga tidak berpengaruh signifikan terhadap kemampuan bertahan maupun keseragamannya.

Baca juga: DPRD minta setiap desa di Seruyan miliki perawat dan bidan

Baca juga: Sekolah di Tumbang Hentas perlu penambahan tenaga pendidik

Baca juga: Sejumlah masyarakat di Seruyan keluhkan kekurangan air bersih