Ketua DPRD Kotim berharap vaksinasi efektif memutus penularan COVID-19
Sampit (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah berharap program vaksinasi yang hari ini mulai dilaksanakan di daerah ini akan efektif memutus mata rantai penularan COVID-19.
"Dengan adanya program vaksinasi COVID-19 ini, kami berharap ini dapat memutus rantai penularan, serta pasien yang terpapar semakin berkurang," harap Rinie di Sampit, Rabu.
Hari ini vaksinasi COVID-19 di Kotawaringin Timur dimulai. Bupati Supian Hadi menjadi orang pertama menerima vaksin yang kegiatannya dilaksanakan di Puskesmas Baamang II tersebut.
Pejabat lainnya juga disuntik vaksin COVID-19, di antaranya Kapolres AKBP Abdoel Harris Jakin dan Komandan Kodim 1015/Spt Letkol Czi Akhmad Safari. Sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama juga menjadi penerima vaksin yang selanjutnya tahap awal ini diprioritaskan untuk tenaga kesehatan.
Para penerima vaksin pertama ini sekaligus menjadi contoh bagi masyarakat bahwa vaksinasi penting untuk melindungi diri dan orang lain dari penularan COVID-19. Masyarakat diminta tidak takut karena vaksin COVID-19 sudah melalui pengujian dan telah dinyatakan halal.
Rinie turut hadir dalam kegiatan pencanangan vaksinasi COVID-19 secara massal ini. Namun, politisi PDIP ini belum bisa ikut mendapat vaksin karena hasil skrining kesehatan menunjukkan dirinya belum memungkinkan divaksin.
Baca juga: DPRD Kotim perjuangkan percepatan pengembangan bandara
"Saya tidak bisa divaksin. Kan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Saya tidak bisa karena ada syarat yang termasuk di situ," kata Rinie.
Meski kondisinya belum bisa disuntik vaksin, Rinie mengajak masyarakat untuk tidak takut divaksin. Dia meyakinkan bahwa pemerintah berupaya melakukan tindakan terbaik untuk mengatasi pandemi COVID-19 ini, termasuk melalui program vaksinasi massal untuk memutus mata rantai penularan virus mematikan itu.
Masyarakat diimbau tidak terpengaruh kabar bohong atau hoax terkait vaksin COVID-19. Program vaksinasi ini untuk menyelamatkan dan melindungi masyarakat dari penularan COVID-19.
"Vaksinasi ini demi kebaikan kita semua. Tapi masyarakat juga harus tetap menjalankan protokol kesehatan agar penularan COVID-19 cepat berakhir sehingga kehidupan kembali normal dan masyarakat bisa beraktivitas dengan aman dan nyaman," demikian Rinie.
Baca juga: Pemkab Kotim janjikan bantu pengembangan Bandara Haji Asan Sampit
"Dengan adanya program vaksinasi COVID-19 ini, kami berharap ini dapat memutus rantai penularan, serta pasien yang terpapar semakin berkurang," harap Rinie di Sampit, Rabu.
Hari ini vaksinasi COVID-19 di Kotawaringin Timur dimulai. Bupati Supian Hadi menjadi orang pertama menerima vaksin yang kegiatannya dilaksanakan di Puskesmas Baamang II tersebut.
Pejabat lainnya juga disuntik vaksin COVID-19, di antaranya Kapolres AKBP Abdoel Harris Jakin dan Komandan Kodim 1015/Spt Letkol Czi Akhmad Safari. Sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama juga menjadi penerima vaksin yang selanjutnya tahap awal ini diprioritaskan untuk tenaga kesehatan.
Para penerima vaksin pertama ini sekaligus menjadi contoh bagi masyarakat bahwa vaksinasi penting untuk melindungi diri dan orang lain dari penularan COVID-19. Masyarakat diminta tidak takut karena vaksin COVID-19 sudah melalui pengujian dan telah dinyatakan halal.
Rinie turut hadir dalam kegiatan pencanangan vaksinasi COVID-19 secara massal ini. Namun, politisi PDIP ini belum bisa ikut mendapat vaksin karena hasil skrining kesehatan menunjukkan dirinya belum memungkinkan divaksin.
Baca juga: DPRD Kotim perjuangkan percepatan pengembangan bandara
"Saya tidak bisa divaksin. Kan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Saya tidak bisa karena ada syarat yang termasuk di situ," kata Rinie.
Meski kondisinya belum bisa disuntik vaksin, Rinie mengajak masyarakat untuk tidak takut divaksin. Dia meyakinkan bahwa pemerintah berupaya melakukan tindakan terbaik untuk mengatasi pandemi COVID-19 ini, termasuk melalui program vaksinasi massal untuk memutus mata rantai penularan virus mematikan itu.
Masyarakat diimbau tidak terpengaruh kabar bohong atau hoax terkait vaksin COVID-19. Program vaksinasi ini untuk menyelamatkan dan melindungi masyarakat dari penularan COVID-19.
"Vaksinasi ini demi kebaikan kita semua. Tapi masyarakat juga harus tetap menjalankan protokol kesehatan agar penularan COVID-19 cepat berakhir sehingga kehidupan kembali normal dan masyarakat bisa beraktivitas dengan aman dan nyaman," demikian Rinie.
Baca juga: Pemkab Kotim janjikan bantu pengembangan Bandara Haji Asan Sampit