Kendaraan besar masuk kota sedang jadi sorotan, malah terjadi insiden ini
Sampit (ANTARA) - Sebuah kendaraan bermuatan alat berat menabrak pintu gerbang di Jalan Pelita Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, di tengah ramainya sorotan terhadap aktivitas kendaraan besar masuk melintasi jalan-jalan dalam Kota Sampit.
"Inilah dampak terlalu banyak truk masuk ke jalan dalam kota, sehingga merusak aset daerah. Ini juga membahayakan pengendara lain," kata anggota Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur, Muhammad Kurniawan Anwar di Sampit, Rabu.
Insiden kendaraan bermuatan alat berat menabrak gerbang di Jalan Pelita terjadi pada Rabu siang. Pelang bagian atas gerbang tersangkut alat berat sehingga bengkok dan nyaris patah.
Sebelumnya, Dinas Perhubungan sengaja memasang gerbang di empat arah di simpang empat Jalan HM-Arsyad Pelita. Selain sebagai tempat untuk memasang rambu-rambu, gerbang tersebut juga untuk membatasi tinggi kendaraan yang akan masuk ke dalam kota melalui jalur tersebut.
Beberapa pekan terakhir, hilir-mudik truk dan kendaraan besar lainnya di di jalan-jalan dalam kota, dikeluhkan masyarakat dan disoroti kalangan DPRD. Selain membuat jalan cepat rusak, lalu lintas kendaraan bermuatan melebihi kapasitas kemampuan jalan itu membahayakan pengendara lain.
Pengusaha berdalih kendaraan mereka terpaksa melintasi jalan dalam kota karena Jalan Mohammad Hatta atau lingkar selatan sedang rusak parah sehingga tidak bisa dilewati. Namun dampaknya tindakan itu, jalan dalam kota yang mereka lewati yakni Kapten Mulyono, Pelita Barat dan HM Arsyad, menjadi rusak.
Baca juga: Ketua DPRD Kotim berharap vaksinasi efektif memutus penularan COVID-19
Untuk itulah DPRD mendesak agar jalan lingkar selatan segera diperbaiki sehingga kendaraan-kendaraan besar tersebut tidak lagi melintasi jalan dalam Kota Sampit.
Terkait insiden tersebut, Kurniawan bersama anggota DPRD lainnya yang sama-sama berasal dari daerah pemilihan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang yaitu Bima Santoso dan Parningotan Lumban Gaol, sangat menyayangkan insiden tersebut.
"Kami meminta agar pihak penabrak mengganti dan bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Jangan dibiarkan berlarut-larut karena membahayakan pengendara," tegas Kurniawan.
Sementara itu Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kotawaringin Timur, Sutaman mengatakan, kejadian itu sudah ditangani. Pihak perusahaan akan bertanggung jawab memperbaiki kerusakan tersebut. "Besok akan diperbaiki," demikian Sutaman.
Baca juga: DPRD Kotim perjuangkan percepatan pengembangan bandara
"Inilah dampak terlalu banyak truk masuk ke jalan dalam kota, sehingga merusak aset daerah. Ini juga membahayakan pengendara lain," kata anggota Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur, Muhammad Kurniawan Anwar di Sampit, Rabu.
Insiden kendaraan bermuatan alat berat menabrak gerbang di Jalan Pelita terjadi pada Rabu siang. Pelang bagian atas gerbang tersangkut alat berat sehingga bengkok dan nyaris patah.
Sebelumnya, Dinas Perhubungan sengaja memasang gerbang di empat arah di simpang empat Jalan HM-Arsyad Pelita. Selain sebagai tempat untuk memasang rambu-rambu, gerbang tersebut juga untuk membatasi tinggi kendaraan yang akan masuk ke dalam kota melalui jalur tersebut.
Beberapa pekan terakhir, hilir-mudik truk dan kendaraan besar lainnya di di jalan-jalan dalam kota, dikeluhkan masyarakat dan disoroti kalangan DPRD. Selain membuat jalan cepat rusak, lalu lintas kendaraan bermuatan melebihi kapasitas kemampuan jalan itu membahayakan pengendara lain.
Pengusaha berdalih kendaraan mereka terpaksa melintasi jalan dalam kota karena Jalan Mohammad Hatta atau lingkar selatan sedang rusak parah sehingga tidak bisa dilewati. Namun dampaknya tindakan itu, jalan dalam kota yang mereka lewati yakni Kapten Mulyono, Pelita Barat dan HM Arsyad, menjadi rusak.
Baca juga: Ketua DPRD Kotim berharap vaksinasi efektif memutus penularan COVID-19
Untuk itulah DPRD mendesak agar jalan lingkar selatan segera diperbaiki sehingga kendaraan-kendaraan besar tersebut tidak lagi melintasi jalan dalam Kota Sampit.
Terkait insiden tersebut, Kurniawan bersama anggota DPRD lainnya yang sama-sama berasal dari daerah pemilihan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang yaitu Bima Santoso dan Parningotan Lumban Gaol, sangat menyayangkan insiden tersebut.
"Kami meminta agar pihak penabrak mengganti dan bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Jangan dibiarkan berlarut-larut karena membahayakan pengendara," tegas Kurniawan.
Sementara itu Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kotawaringin Timur, Sutaman mengatakan, kejadian itu sudah ditangani. Pihak perusahaan akan bertanggung jawab memperbaiki kerusakan tersebut. "Besok akan diperbaiki," demikian Sutaman.
Baca juga: DPRD Kotim perjuangkan percepatan pengembangan bandara