Pelaku UMKM Gumas didorong ikuti perkembangan teknologi
Kuala Kurun (ANTARA) - Legislator Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah Nomi Aprilia mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah itu agar mengikuti perkembangan teknologi.
Salah satu teknologi yang sebaiknya digunakan oleh pelaku UMKM adalah sistem pembayaran non tunai menggunakan aplikasi Quick Response Indonesian Standard (QRIS), kata Nomi saat dihubungi dari Kuala Kurun, Jumat.
“Saat ini sudah ada pelaku UMKM asal Gumas yang menggunakan QRIS yakni Pak Harmuda, pengrajin alat musik tradisional dari Kelurahan Tampang Tumbang Anjir, Kecamatan Kurun,” ucapnya.
Ketua Komisi II DPRD Gumas yang membidangi perekonomian dan pembangunan ini berpendapat bahwa penggunaan aplikasi QRIS sangat bermanfaat, baik bagi pelaku UMKM maupun bagi pembeli.
Baca juga: Forum GenRe Kalteng diminta selesaikan PR jelang berakhirnya masa kepengurusan
Dengan aplikasi QRIS, kata legislator dari daerah pemilihan I yang meliputi Kecamatan Sepang, Mihing Raya, dan Kurun ini, pembeli tidak perlu membawa uang tunai untuk membeli suatu produk.
Terlebih, transaksi dengan menggunakan uang tunai atau cash saat berbelanja memiliki risiko terjadinya penularan virus corona atau COVID-19 lebih tinggi ketimbang transaksi dengan menggunakan non tunai.
“Disamping itu, transaksi non tunai menggunakan aplikasi QRIS ini juga melindungi pelaku UMKM dari uang palsu. Jadi manfaatnya sangat besar,” tutur politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini.
Baca juga: Kekerasan terhadap anak dan perempuan masih terjadi di Gumas
Oleh sebab itu, dia menyambut baik penggunaan aplikasi QRIS yang diterapkan Harmuda. Dia berharap pelaku UMKM lain juga segera menggunakan aplikasi QRIS, demi kemajuan dan kemudahan bersama.
Terpisah, Koordinator Rumah BUMN Gumas Hariadi Karya Putra mengatakan bahwa aplikasi QRIS dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM jenis apapun, selama bisa memenuhi persyaratan yang ditentukan.
“Rumah BUMN Gumas sudah memfasilitasi Pak Harmuda untuk menggunakan QRIS. Dalam waktu dekat kami juga akan memfasilitasi penggunaan QRIS terhadap salah satu pelaku UMKM asal Kelurahan Tampang Tumbang Anjir Kecamatan Kurun, yakni Ibu Lensi yang merupakan pengrajin rotan,” demikian Hariadi.
Baca juga: Dinsos Gumas salurkan bantuan KUBE kepada KAT
Baca juga: Pengrajin Gunung Mas manfaatkan QRIS untuk sistem pembayaran non tunai
Baca juga: SMA Negeri 1 Kurun masih kekurangan guru
Salah satu teknologi yang sebaiknya digunakan oleh pelaku UMKM adalah sistem pembayaran non tunai menggunakan aplikasi Quick Response Indonesian Standard (QRIS), kata Nomi saat dihubungi dari Kuala Kurun, Jumat.
“Saat ini sudah ada pelaku UMKM asal Gumas yang menggunakan QRIS yakni Pak Harmuda, pengrajin alat musik tradisional dari Kelurahan Tampang Tumbang Anjir, Kecamatan Kurun,” ucapnya.
Ketua Komisi II DPRD Gumas yang membidangi perekonomian dan pembangunan ini berpendapat bahwa penggunaan aplikasi QRIS sangat bermanfaat, baik bagi pelaku UMKM maupun bagi pembeli.
Baca juga: Forum GenRe Kalteng diminta selesaikan PR jelang berakhirnya masa kepengurusan
Dengan aplikasi QRIS, kata legislator dari daerah pemilihan I yang meliputi Kecamatan Sepang, Mihing Raya, dan Kurun ini, pembeli tidak perlu membawa uang tunai untuk membeli suatu produk.
Terlebih, transaksi dengan menggunakan uang tunai atau cash saat berbelanja memiliki risiko terjadinya penularan virus corona atau COVID-19 lebih tinggi ketimbang transaksi dengan menggunakan non tunai.
“Disamping itu, transaksi non tunai menggunakan aplikasi QRIS ini juga melindungi pelaku UMKM dari uang palsu. Jadi manfaatnya sangat besar,” tutur politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini.
Baca juga: Kekerasan terhadap anak dan perempuan masih terjadi di Gumas
Oleh sebab itu, dia menyambut baik penggunaan aplikasi QRIS yang diterapkan Harmuda. Dia berharap pelaku UMKM lain juga segera menggunakan aplikasi QRIS, demi kemajuan dan kemudahan bersama.
Terpisah, Koordinator Rumah BUMN Gumas Hariadi Karya Putra mengatakan bahwa aplikasi QRIS dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM jenis apapun, selama bisa memenuhi persyaratan yang ditentukan.
“Rumah BUMN Gumas sudah memfasilitasi Pak Harmuda untuk menggunakan QRIS. Dalam waktu dekat kami juga akan memfasilitasi penggunaan QRIS terhadap salah satu pelaku UMKM asal Kelurahan Tampang Tumbang Anjir Kecamatan Kurun, yakni Ibu Lensi yang merupakan pengrajin rotan,” demikian Hariadi.
Baca juga: Dinsos Gumas salurkan bantuan KUBE kepada KAT
Baca juga: Pengrajin Gunung Mas manfaatkan QRIS untuk sistem pembayaran non tunai
Baca juga: SMA Negeri 1 Kurun masih kekurangan guru