Pemkab Seruyan gratiskan 40 ribu iuran BPJS Kesehatan bagi masyarakat

id Pemkab seruyan, kuala pembuang, bupati yulhaidir, bpjs kesehatan, iuran bpjs kesehatan gratis seruyan

Pemkab Seruyan gratiskan 40 ribu iuran BPJS Kesehatan bagi masyarakat

Ilustrasi (ANTARA/HO)

Kuala Pembuang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah menggratiskan iuran BPJS Kesehatan sebanyak  40.829 jiwa bagi masyarakat kurang mampu, dengan tujuan untuk meringankan beban masyarakat dalam menikmati layanan kesehatan.

“Saat ini iuran BPJS yang digratiskan pemkab sebanyak 40.829 jiwa bagi masyarakat kurang mampu, sehingga bisa meringankan beban masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang layak,” kata Kepala Dinas Kesehatan Seruyan Mahdiniyansyah di Kuala Pembuang, Kamis.

Program tersebut adalah kebijakan Bupati Seruyan untuk membantu masyarakat kurang mampu di kabupaten yang berjuluk Bumi Gawi Hantantiring, agar bisa berobat dengan mudah dan meringankan beban masyarakat.

“Gratisnya BPJS itu adalah kebijakan Bupati Seruyan Yulhaidir yang peduli dengan masyarakat, agar mendapatkan layanan kesehatan. Hal tersebut merupakan program yang sangat membantu masyarakat,” jelasnya.

Ia menambahkan program ini diprioritaskan bagi seluruh masyarakat yang kurang mampu dan untuk iuran BPJS yang digratiskan adalah golongan III. Hal tersebut merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat di bidang kesehatan dan diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat.

"BPJS golongan III yang digratiskan tersebut diutamakan bagi masyarakat kurang mampu. Kami harapkan kebijakan ini bisa membantu masyarakat dan bermanfaat,” harapnya.

Sementara itu, Marta salah seorang warga Kuala Pembuang yang mendapat bantuan iuran BPJS kesehatan gratis tersebut mengatakan, bantuan yang diberikan Pemkab Seruyan ini sangat bermanfaat dan berguna, karena dengan program itu, dirinya sudah pernah berobat dan juga operasi tanpa biaya.

“Saya sangat berterima kasih dengan pemerintah terutama dengan Bupati Yulhaidir, dengan kebijakan beliau, saya bisa melaksanakan operasi dua kali, pertama operasi benjolan dan kedua katarak. Tentu kalau dengan biaya sendiri saya tidak mampu karena memang keadaan yang tidak memungkinkan,” demikian Marta.