Hujan iringi pembukaan MTQ Kotim
Sampit (ANTARA) - Hujan cukup deras mengiringi pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) ke-52 tingkat Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah di Desa Tumbang Penyahuan Kecamatan Bukit Santuai, Sabtu (6/2) malam.
"Saya berterima kasih dan mengapresiasi kerja keras seluruh panitia, peserta dan semua pihak dalam menyukseskan acara ini meski pembukaan diguyur hujan," kata Bupati Supian Hadi saat membuka MTQ, Sabtu malam.
Hadir dalam pembukaan MTQ tersebut Wakil Bupati Muhammad Taufiq Mukri, Kapolres AKBP Abdoel Harris Jakin, Dandim 1015/Spt Letkol Czi Akhmad Safari, Ketua DPRD Rinie, Penjabat Sekretaris Daerah Suparmadi dan pejabat lainnya.
Ini merupakan MTQ terakhir bagi pasangan Bupati Supian Hadi dan Wakil Bupati Muhammad Taufiq Mukri yang memimpin Kotawaringin Timur selama dua periode. Kali ini MTQ dilaksanakan di kawasan pelosok yang berjarak sekitar 181 kilometer dari Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur, dengan waktu tempuh sekitar 4 jam 21 menit dalam kondisi normal.
Supian mengaku bangga MTQ bisa digelar dengan meriah meski lokasinya cukup jauh dari pusat kota. Protokol kesehatan juga tetap dijalankan secara ketat untuk mencegah penularan COVID-19.
Dia juga berterima kasih atas dukungan seluruh masyarakat, termasuk umat dari agama lain yang turut membantu. MTQ menjadi salah satu sarana untuk memupuk silaturahmi kehidupan antarumat beragama.
Bagi umat Islam sendiri, MTQ menjadi pengingat untuk kembali meningkatkan pengamalan Al Qur'an. Tidak sekadar mengajak memperbanyak membaca, tetapi juga meningkatkan pengamalan wahyu Allah yang disampaikan dalam kitab suci tersebut.
"MTQ ini digelar sebagai wujud kita untuk semakin bersungguh-sungguh dalam mempelajari dan mengamalkan Al Qur'an dalam kehidupan sehari-hari. Kita perkuat pengamalan Al Qur'an untuk memperkokoh ukhuwah Islamiah dan persatuan bangsa di Kotim," harap Supian.
Baca juga: Peningkatan infrastruktur masih mendominasi aspirasi masyarakat pelosok Kotim
Camat Bukit Santuai yang juga Ketua Umum Panitia Pelaksana MTQ ke-52, Pungkal menyebutkan, peserta sebanyak 202 orang yang berasal dari 17 kecamatan. Mereka didampingi para pendamping dari Kecamatan masing-masing.
Jumlah ini jauh lebih sedikit dibanding MTQ pada tahun-tahun sebelumnya. Hal itu karena pelaksanaan MTQ kali ini masih dalam situasi pandemi COVID-19 sehingga protokol kesehatan dilaksanakan secara ketat dalam setiap kegiatan, di antaranya dengan membatasi jumlah peserta.
Sementara itu cabang yang dilombakan dalam MTQ ini yaitu seni baca Al Qur'an yang terdiri dari tingkat anak-anak, remaja dan dewasa, cabang qira'at sab'ah Al Qur'an, cabang hafalan Al Qur'an yang terdiri 1 juz, 5 juz, 10 juz, 20 juz dan 30 juz, cabang tafsir Al Qur'an, cabang fahmil Al Qur'an, cabang seni kaligrafi Al Qur'an dan cabang karya ilmiah Al Qur'an.
Tujuan MTQ ke-52 antara lain untuk meningkatkan pemahaman dan pengamalan kandungan Al Qur'an dalam kehidupan sehari-hari, baik pribadi sebagai seorang muslim maupun sebagai masyarakat dan warga negara.
"Tujuan lainnya mengokohkan ukhuwah Islamiyah antar masyarakat di kabupaten Kotawaringin Timur serta mempererat persatuan bangsa demi kejayaan NKRI yang berdasarkan Pancasila dengan penerapan Ketuhanan Yang Maha Esa secara konsisten dan utuh," demikian Pungkal.
Baca juga: Cegah penularan COVID-19 saat MTQ Kotim
"Saya berterima kasih dan mengapresiasi kerja keras seluruh panitia, peserta dan semua pihak dalam menyukseskan acara ini meski pembukaan diguyur hujan," kata Bupati Supian Hadi saat membuka MTQ, Sabtu malam.
Hadir dalam pembukaan MTQ tersebut Wakil Bupati Muhammad Taufiq Mukri, Kapolres AKBP Abdoel Harris Jakin, Dandim 1015/Spt Letkol Czi Akhmad Safari, Ketua DPRD Rinie, Penjabat Sekretaris Daerah Suparmadi dan pejabat lainnya.
Ini merupakan MTQ terakhir bagi pasangan Bupati Supian Hadi dan Wakil Bupati Muhammad Taufiq Mukri yang memimpin Kotawaringin Timur selama dua periode. Kali ini MTQ dilaksanakan di kawasan pelosok yang berjarak sekitar 181 kilometer dari Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur, dengan waktu tempuh sekitar 4 jam 21 menit dalam kondisi normal.
Supian mengaku bangga MTQ bisa digelar dengan meriah meski lokasinya cukup jauh dari pusat kota. Protokol kesehatan juga tetap dijalankan secara ketat untuk mencegah penularan COVID-19.
Dia juga berterima kasih atas dukungan seluruh masyarakat, termasuk umat dari agama lain yang turut membantu. MTQ menjadi salah satu sarana untuk memupuk silaturahmi kehidupan antarumat beragama.
Bagi umat Islam sendiri, MTQ menjadi pengingat untuk kembali meningkatkan pengamalan Al Qur'an. Tidak sekadar mengajak memperbanyak membaca, tetapi juga meningkatkan pengamalan wahyu Allah yang disampaikan dalam kitab suci tersebut.
"MTQ ini digelar sebagai wujud kita untuk semakin bersungguh-sungguh dalam mempelajari dan mengamalkan Al Qur'an dalam kehidupan sehari-hari. Kita perkuat pengamalan Al Qur'an untuk memperkokoh ukhuwah Islamiah dan persatuan bangsa di Kotim," harap Supian.
Baca juga: Peningkatan infrastruktur masih mendominasi aspirasi masyarakat pelosok Kotim
Camat Bukit Santuai yang juga Ketua Umum Panitia Pelaksana MTQ ke-52, Pungkal menyebutkan, peserta sebanyak 202 orang yang berasal dari 17 kecamatan. Mereka didampingi para pendamping dari Kecamatan masing-masing.
Jumlah ini jauh lebih sedikit dibanding MTQ pada tahun-tahun sebelumnya. Hal itu karena pelaksanaan MTQ kali ini masih dalam situasi pandemi COVID-19 sehingga protokol kesehatan dilaksanakan secara ketat dalam setiap kegiatan, di antaranya dengan membatasi jumlah peserta.
Sementara itu cabang yang dilombakan dalam MTQ ini yaitu seni baca Al Qur'an yang terdiri dari tingkat anak-anak, remaja dan dewasa, cabang qira'at sab'ah Al Qur'an, cabang hafalan Al Qur'an yang terdiri 1 juz, 5 juz, 10 juz, 20 juz dan 30 juz, cabang tafsir Al Qur'an, cabang fahmil Al Qur'an, cabang seni kaligrafi Al Qur'an dan cabang karya ilmiah Al Qur'an.
Tujuan MTQ ke-52 antara lain untuk meningkatkan pemahaman dan pengamalan kandungan Al Qur'an dalam kehidupan sehari-hari, baik pribadi sebagai seorang muslim maupun sebagai masyarakat dan warga negara.
"Tujuan lainnya mengokohkan ukhuwah Islamiyah antar masyarakat di kabupaten Kotawaringin Timur serta mempererat persatuan bangsa demi kejayaan NKRI yang berdasarkan Pancasila dengan penerapan Ketuhanan Yang Maha Esa secara konsisten dan utuh," demikian Pungkal.
Baca juga: Cegah penularan COVID-19 saat MTQ Kotim