Kapuas dipilih jadi penerima Program Sekolah Penggerak
Kuala Kapuas (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, dalam hal ini Dinas Pendidikan setempat, merupakan salah satu dari 111 kabupaten/kota se-Indonesia yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menjadi penerima manfaat dari Program Sekolah Penggerak.
“Alhamdulillah hari ini dilakukan Peluncuran Merdeka Belajar 7, yakni Program Sekolah Penggerak oleh Mendikbud Nadiem Makarim melalui zoom meeting. Kami ucapkan terima kasih kepada Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat, yang telah mendukung program ini serta menandatangani MoU bersama Mendikbud,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas, Suwarno Muriyat di Kuala Kapuas, Rabu.
Jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas juga bangga karena video dukungan Bupati Kapuas, terpilih bersama 12 video dukungan dari Gubernur, Bupati dan Wali Kota se-Indonesia.
Perjuangan untuk mendapatkan program ini, lanjutnya, setelah dirinya bersama 514 Kepala Dinas Pendidikan kabupaten/kota se-Indonesia mengikuti seleksi dan sosialisasi secara regional melalui virtual yang dilakukan oleh Dirjen Paud Dikdasmen Kemendikbud Republik Indonesia pada akhir 2020 lalu.
Program Sekolah Penggerak (PSP) merupakan program kolaborasi Kemendikbud RI dengan pemerintah daerah yang diikuti oleh lembaga PAUD, SD, SMP, SMA, SLB baik negeri maupun swasta agar terjadi peningkatan kualitas belajar siswa melalui lima jenis intervensi.
“Kelima intervensi itu adalah pendampingan konsultatif dan asimetris, penguatan SDM sekolah, pembelajaran kompetensi holistik, perencanaan berbasis data dan digitalisasi sekolah,” jelas Suwarno.
Hal ini selaras dengan Program Pendidikan Hebat Kapuas Cerdas (PHKC) sebagai program penguatan agar terjadi peningkatan mutu lulusan, peningkatan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan, semakin berperannya pemangku kepentingan pendidikan serta implementasi kurikulum berbasis kearifan lokal.
Mantan Kepala Dinas Kominfo Kapuas ini optimistis PSP akan mencapai sasaran karena Kabupaten Kapuas kini telah memiliki sebanyak 26 guru dan pendamping yang telah berproses dalam PSP tersebut.
“Mereka telah berinteraksi berupa lokakarya, pelatihan secara virtual maupun bimtek lainnya selama dua bulan terakhir dari rencana sembilan dengan P4TK IPA Bandung. Sejumlah sekolah juga telah mendapat bimbingan dari HAFECS Hasnur Group Centre yang telah ditetapkan oleh Kemendikbud sebagai pengelola Program Organisasi Penggerak (POP) dalam wilayah kita,” katanya.
Dijelaskannya, prosedur PSP dimulai dari sekolah diseleksi, kepala sekolah yang mendaftar dan lulus seleksi. Kriteria sekolah yang dipilih nantinya berdasarkan keterwakilan mutu sekolah dan setiap jenjang berada dalam wilayah Kabupaten Kapuas, untuk selanjutnya ditetapkan oleh Kemendikbud.
Kepala sekolah negeri maupun swasta yang berminat agar lembaga pendidikan yang dipimpinnya masuk sebagai penerima manfaat PSP, diminta segera bersiap-siap.
“Saya telah menerima undangan untuk mengikuti sosialisasi PSP dari Kemendikbud. Insya Allah setelah sosialisasi, akan segera kami sampaikan berbagai informasi itu kepada kepala sekolah, pengawas maupun Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan Kecamatan se-Kabupaten Kapuas untuk ditindaklanjuti,” demikian Suwarno Muriyat.
Baca juga: Kebakaran di Kapuas hanguskan empat mobil dan satu rumah
“Alhamdulillah hari ini dilakukan Peluncuran Merdeka Belajar 7, yakni Program Sekolah Penggerak oleh Mendikbud Nadiem Makarim melalui zoom meeting. Kami ucapkan terima kasih kepada Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat, yang telah mendukung program ini serta menandatangani MoU bersama Mendikbud,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas, Suwarno Muriyat di Kuala Kapuas, Rabu.
Jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas juga bangga karena video dukungan Bupati Kapuas, terpilih bersama 12 video dukungan dari Gubernur, Bupati dan Wali Kota se-Indonesia.
Perjuangan untuk mendapatkan program ini, lanjutnya, setelah dirinya bersama 514 Kepala Dinas Pendidikan kabupaten/kota se-Indonesia mengikuti seleksi dan sosialisasi secara regional melalui virtual yang dilakukan oleh Dirjen Paud Dikdasmen Kemendikbud Republik Indonesia pada akhir 2020 lalu.
Program Sekolah Penggerak (PSP) merupakan program kolaborasi Kemendikbud RI dengan pemerintah daerah yang diikuti oleh lembaga PAUD, SD, SMP, SMA, SLB baik negeri maupun swasta agar terjadi peningkatan kualitas belajar siswa melalui lima jenis intervensi.
“Kelima intervensi itu adalah pendampingan konsultatif dan asimetris, penguatan SDM sekolah, pembelajaran kompetensi holistik, perencanaan berbasis data dan digitalisasi sekolah,” jelas Suwarno.
Hal ini selaras dengan Program Pendidikan Hebat Kapuas Cerdas (PHKC) sebagai program penguatan agar terjadi peningkatan mutu lulusan, peningkatan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan, semakin berperannya pemangku kepentingan pendidikan serta implementasi kurikulum berbasis kearifan lokal.
Mantan Kepala Dinas Kominfo Kapuas ini optimistis PSP akan mencapai sasaran karena Kabupaten Kapuas kini telah memiliki sebanyak 26 guru dan pendamping yang telah berproses dalam PSP tersebut.
“Mereka telah berinteraksi berupa lokakarya, pelatihan secara virtual maupun bimtek lainnya selama dua bulan terakhir dari rencana sembilan dengan P4TK IPA Bandung. Sejumlah sekolah juga telah mendapat bimbingan dari HAFECS Hasnur Group Centre yang telah ditetapkan oleh Kemendikbud sebagai pengelola Program Organisasi Penggerak (POP) dalam wilayah kita,” katanya.
Dijelaskannya, prosedur PSP dimulai dari sekolah diseleksi, kepala sekolah yang mendaftar dan lulus seleksi. Kriteria sekolah yang dipilih nantinya berdasarkan keterwakilan mutu sekolah dan setiap jenjang berada dalam wilayah Kabupaten Kapuas, untuk selanjutnya ditetapkan oleh Kemendikbud.
Kepala sekolah negeri maupun swasta yang berminat agar lembaga pendidikan yang dipimpinnya masuk sebagai penerima manfaat PSP, diminta segera bersiap-siap.
“Saya telah menerima undangan untuk mengikuti sosialisasi PSP dari Kemendikbud. Insya Allah setelah sosialisasi, akan segera kami sampaikan berbagai informasi itu kepada kepala sekolah, pengawas maupun Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan Kecamatan se-Kabupaten Kapuas untuk ditindaklanjuti,” demikian Suwarno Muriyat.
Baca juga: Kebakaran di Kapuas hanguskan empat mobil dan satu rumah