Tahun 2020 ketimpangan pengeluaran penduduk di Kalteng alami penurunan

id Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah , Kalimantan Tengah ,Kalteng,ketimpangan pengeluaran penduduk di Kalteng alami penurunan,ketimpangan pengeluar

Tahun 2020 ketimpangan pengeluaran penduduk di Kalteng alami penurunan

Kepala BPS Kalimantan Tengah Eko Marsoro saat memaparkan perkembangan ketimpangan pengeluaran penduduk di provinsi setempat pada September 2020 di Palangka Raya, Senin (15/2/2021). ANTARA/BPS Kalteng

Palangka Raya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah mencatat tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk di provinsi setempat pada September 2020, yang diukur dengan Gini Ratio mencapai 0,320 poin, turun sekitar 0,009 poin dibandingkan Maret 2020 sebesar 0,329 poin.

Gini Ratio untuk tingkat perkotaan di provinsi ini pada September 2020 tercatat 0,357 atau turun 0,004 poin dibanding Maret
2020 yang sebesar 0,361, kata Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro melalui rilis di Palangka Raya, Senin.

"Tapi untuk wilayah pedesaan di Provinsi Kalimantan Tengah, Gini Ratio pada September 2020 tercatat 0,290, naik 0,001 poin dibandingkan Maret 2020 sebesar 0.291," tambahnya.

Dikatakan,  Gini Ratio dapat menunjukkan ketimpangan yang dihitung berdasarkan kelas pendapatan. Nilai Gini Ratio berkisar antara 0 dan 1. Angka Gini Ratio yang semakin tinggi atau mendekati angka satu, menunjukkan tingkat ketimpangan pun semakin tinggi.

Eko mengatakan perkembangan angka Gini Ratio di Kalteng dalam periode September 2014 sampai dengan September 2020 berfluktuasi. Gini Ratio pada September 2014 tercatat 0,365 dan di September 2020 sebesar 0,320.

"Apabila dibandingkan September 2019, Gini Ratio ketimpangan pengeluaran penduduk Kalteng penurunannya lebih besar yakni mencapai 0,015 poin," beber dia.

Baca juga: COVID-19 buat penduduk miskin di Kalteng bertambah 10,54 ribu orang

Berdasarkan data Susenas per September 2020, Provinsi Kalteng menunjukkan terjadi peningkatan rata-rata pengeluaran
per kapita per bulan, kecuali pada desil sepuluh. Namun demikian, peningkatan pada desil tujuh hingga desil sembilan secara umum lebih kecil dibandingkan dengan desil lainnya.

"Hal ini dapat diartikan bahwa kelompok menengah ke atas mengalami kontraksi rata-rata pengeluaran sehingga
ketimpangan semakin turun," kata Kepala BPS Kalteng.

Jika dilihat menurut wilayah, di perkotaan terjadi penurunan rata-rata pengeluaran per kapita per bulan pada seluruh desil dengan penurunan terbesar pada desil tujuh dan desil sembilan, yaitu masing-masing sebesar -11,82 persen dan -10,88 persen. Sementara di pedesaan peningkatan rata-rata pengeluaran terjadi pada semua desil dengan peningkatan terbesar ada pada desil tiga hingga desil lima. 

"Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa di perdesaan ketimpangan jauh lebih merata dibandingkan di perkotaan," demikian Eko.

Baca juga: Penduduk Kalteng bertambah 0,46 juta jiwa per September 2020

Baca juga: Nilai tukar petani di Kalteng alami kenaikan selama Januari 2021

Baca juga: Cabai dan rokok kretek filter jadi penyumbang inflasi di Kalteng