Sukamara (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah Ari Junita mengatakan, pemberian vaksin kepada tenaga kesehatan pada tahap pertama periode pertama, hampir seluruhnya menerima.
Memang ada beberapa yang ditunda, disebabkan masih ada yang sedang menyusui dan mendapatkan suntik hepatitis, serta hipertensi, katanya di Sukamara, Kamis.
"Selain itu, ada juga penyintas atau nakes yang sebelumnya sempat terpapar namun sudah sembuh,” ucapnya.
Menurutnya, sesuai aturan dari pusat, untuk nakes yang hipertensi sudah bisa diberikan dengan syarat harus dibawah 180/110. Jadi dalam mingu ini semuanya akan diberikan lagi untuk tahap pertama dan kedua.
“Kami berikan kepada nakes yang hipertensi saja, karena sebelumnya belum mendapatkan suntik vaksin tersebut. Sedangkan nakes yang menyusui dan mendapatkan suntik hepatitis tidak kami berikan,” jelasnya.
Kemudian, untuk nakes penyintas COVID-19 akan segera diberikan, dengan syarat rentang waktu dari kesembuhan sudah melebihi tiga bulan. Ini dilakukan sesuai aturan dari pusat, sehingga tetap akan diberikan guna meningkatkan daya imun tubuh.
Dari hasil data, memang sudah ada nakes yang melebihi tiga bulan, makanya akan segera pihaknya berikan. Tidak ada penolakan dan semuanya mau divaksin karena ini memang aman dan halal.
"Dari sejumlah nakes yang telah divaksin juga tidak ada menunjukkan efek samping yang membahayakan, hanya berupa ngantuk dan lapar saja,” ungkapnya.
Kemudian untuk pemberian vaksin tahap pertama periode kedua dikhususkan kepada TNI dan Polri, hingga saat ini pihaknya masih menunggu pengiriman distribusi dari provinsi.
Apabila sudah didistribusikan, maka pihaknya akan segera mempersiapkan untuk pemberian vaksinasi dosis pertama. Jumlah vaksin COVID-19 Sinovac yang pihaknya minta bagi TNI/Polri sebanyak 300 vial, yang direncanakan diberikan pada Maret 2021 nanti.
"Sambil menunggu informasi terkait distribusi tersebut, dilakukan juga persiapan pendataan untuk pelayan publik seperti guru, ASN, pedagang pasar, tukang ojek dan wartawan yang nantinya akan dimasukkan pada tahap kedua periode pertama,” ungkapnya.
Dijelaskannya, semua itu tentu akan menjadi prioritas untuk tahap kedua periode pertama dalam pemberian vaksin.
Hingga saat ini masih dilakukan pendataan saja sampai selesai, sementara menunggu surat sekjen perbaikan dari surat pertama, terkait siapa yang akan memverifikasi dan melakukan pendataan untuk pemberian vaksin terhadap pelayan publik ini.
“Kami berharap kepada masyarakat supaya tidak perlu ada ketakutan yang berlebihan dengan pemberian vaksin COVID-19 Sinovac ini," pintanya.
Ditegaskannya vaksin ini sangat aman dan halal. Pemberian dosis pertama dan kedua kepada seluruh nakes, pihaknya tidak menemukan gejala atau efek samping yang sangat berbahaya.
Memang ada beberapa gejala, namun masih terbilang sangat ringan seperti mengantuk dan lapar. Jadi, tidak ada gejala seperti demam dan sebagainya. Pihaknya bisa pastikan vaksin ini aman.
Berita Terkait
Legislator Kalteng sebut masyarakat di Sukamara minta dibantu replanting sawit
Selasa, 14 Mei 2024 16:35 Wib
Pemkab Sukamara siap kerja keras penuhi target penurunan stunting
Senin, 13 Mei 2024 23:23 Wib
Pj Bupati minta KONI lebih optimal tingkatkan kualitas pelaku olahraga di Sukamara
Rabu, 8 Mei 2024 18:38 Wib
Dinkes Sukamara imbau masyarakat waspada peningkatan DBD
Selasa, 7 Mei 2024 20:05 Wib
Kadisdik Sukamara: Gerakan Merdeka Belajar memajukan dunia pendidikan
Jumat, 3 Mei 2024 14:13 Wib
KPU Sukamara tetapkan calon anggota DPRD terpilih
Jumat, 3 Mei 2024 14:01 Wib
Bunda PAUD Sukamara dorong peningkatan peran orang tua
Jumat, 3 Mei 2024 6:24 Wib
Berikut perkembangan tahapan Pilkada 2024 di Sukamara
Selasa, 30 April 2024 18:02 Wib