Angka kemiskinan penduduk di Palangka Raya 3,35 persen

id Wakil Wali Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Umi Mastikah ,Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah,Kalteng,penduduk miskin di Palangka Ray

Angka kemiskinan penduduk di Palangka Raya 3,35 persen

Ilustrasi. Warga di TPA di jalan Tjilik Riwut Palangka Raya. (ANTARA/Rendhik Andika)

Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Wali Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Umi Mastikah mengakui angka kemiskinan penduduk di wilayah setempat pada tahun 2020 berkisar 3,35 persen.

"Dari jumlah itu, angka kemiskinan kita tetap berada di tiga terendah di Provinsi Kalimantan Tengah," kata Umi di Palangka Raya, Senin.

Dia menambahkan bahwa selama tiga tahun terakhir persentase kemiskinan di "Kota Cantik" ini terus mengalami penurunan yang artinya tingkat kesejahteraan dan kemampuan ekonomi masyarakat terus meningkat.

"Semua berkat kerja sama dan partisipasi berbagai pihak baik pemerintah pusat maupun daerah termasuk keterlibatan unsur swasta dan kemampuan masyarakat melihat dan memanfaatkan berbagai peluang dalam memperkuat ekonomi keluarga," katanya.

Berdasar data yang dirilis BPS Palangka Raya di laman palangkakota.bps.go.id proyeksi penduduk di Kota Palangka Raya pada 2018 sebanyak 118.197 jiwa, kemudian pada 2019 menjadi 120.785 jiwa dan pada 2020 sebanyak 123.363 jiwa.

Kemudian persentase penduduk miskin di Kota Palangka Raya seperti yang tertera di laman yang sama pada 2017 sebanyak 3,62 persen, pada 2018 3,47 persen dan pada 2019 sebanyak 3,35 persen.

Di sisi lain sebelumnya Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin mengatakan ekonomi di kota setempat mampu tumbuh di tengah ketidakpastian perekonomian masyarakat di tengah Pandemi COVID-19.

"Pertumbuhan Ekonomi Kota Palangka Raya pada tahun 2020 mampu tumbuh di angka 7,17 persen atau di atas pertumbuhan Provinsi Kalimantan Tengah yang sebesar 2,95 persen," kata Fairid.

Menurut Fairid kondisi tersebut menunjukkan bahwa masyarakat di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah memiliki kemampuan dan ketahanan ekonomi di tengah pandemi.

Diantara sektor yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi tersebut seperti masih terjaganya eksistensi berbagai usaha yang dijalankan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah.

Eksistensi tersebut juga didukung dengan perubahan pola usaha yang selain mengandalkan cara tatap muka juga dikembangkan dengan pola pesan antar menggunakan teknologi daring.

Baca juga: COVID-19 buat penduduk miskin di Kalteng bertambah 10,54 ribu orang

Selain itu juga adanya kebijakan Pemerintah "Kota Cantik" yang mengizinkan pelaku usaha tetap menjalankan usahanya meski dengan mewajibkan menjalankan sejumlah ketentuan terkait penerapan protokol kesehatan.

Kemudian berbagai kebijakan dan stimulus yang diberikan pemerintah baik pusat maupun daerah kepada masyarakat terdampak COVID-19 juga menjadi faktor pendukung pertumbuhan ekonomi di kota setempat. Diantara stimulus yang diberikan itu seperti adanya pelatihan keterampilan, pelatihan usaha, bantuan alat dan bantuan modal.

"Semua keberhasilan yang telah kita capai, adalah berkat kerja keras dan kerjasama seluruh aparatur pemerintah Kota Palangka Raya pada semua tingkatan yang didukung oleh seluruh elemen masyarakat," katanya.

Baca juga: Pemprov percepat penekanan jumlah penduduk miskin di Kalteng

Baca juga: Bappenas sebut masih ada daerah manipulasi data penduduk miskin

Baca juga: Babinsa Teweh Tengah terus ikuti validasi data penduduk miskin