Sampit (ANTARA) - DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah mendorong percepatan perbaikan jalan-jalan dalam kota Sampit karena sudah sangat mengganggu, bahkan sudah menimbulkan korban jiwa.
"Semua kerusakan harus diperbaiki, setidaknya agar fungsional lancar. Kerusakannya kan ada di beberapa titik. Apalagi ini sampai menimbulkan korban jiwa," kata anggota Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur, Modika Latifah Munawarah di Sampit, Jumat.
Politisi muda yang merupakan Ketua Fraksi PDIP ini mengaku sangat prihatin dengan kondisi saat ini. Kerusakan jalan yang terjadi di sejumlah titik di dalam kota, banyak dikeluhkan masyarakat karena sangat mengganggu.
Seperti diketahui, kerusakan berupa lubang dan aspal terkikis, banyak terlihat di Jalan Jenderal Sudirman, Kapten Mulyono, Pelita dan HM Arsyad. Kondisi ini sangat mengganggu, padahal lalu lintas kendaraan di dalam kota sangat tinggi.
Kerusakan parah juga terjadi di Jalan Mohammad Hatta atau lingkar selatan yang sejatinya disiapkan khusus untuk angkutan berat. Namun karena ruas jalan itu rusak parah, truk-truk bermuatan berat akhirnya beralih melintasi jalan-jalan dalam kota sehingga jalan cepat rusak.
Baca juga: Penanganan COVID-19 dan perbaikan infrastruktur prioritas pasangan Harati
Dalam bulan ini, dua kali kecelakaan yang merenggut korban jiwa. Kecelakaan tunggal terjadi di Jalan Jenderal Sudirman dekat kantor bupati, seorang pengendara terjatuh akibat menabrak lubang dan mengalami cedera hingga meninggal dunia saat dirawat di rumah.
Kecelakaan merenggut nyawa juga terjadi di Jalan Kapten Mulyono. Seorang pengendara terjatuh akibat jalan rusak, kemudian tertabrak sebuah truk sehingga meninggal dunia.
Modika mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang untuk mendorong percepatan perbaikan. Harapannya jalan tidak lagi rusak dan tidak sampai ada kecelakaan lagi.
"Senin nanti kami akan ada rapat komisi. Ini akan kami bahas lagi. Kita ingin ini cepat ditangani, setidaknya penanganan darurat sambil menunggu perbaikan permanen," kata Modika.
Sementara itu di lapangan, penanganan dengan sistem tambal sulam mulai dilakukan pemerintah daerah. Sejumlah titik kerusakan jalan seperti di Jalan Kapten Mulyono mulai ditambal dengan aspal agar tidak lagi membahayakan pengguna jalan.
Baca juga: Gubernur Kalteng serukan tolak penambangan pasir Ujung Pandaran