Legislator Kotim ini ingatkan tingginya potensi penularan COVID-19

id Legislator Kotim ini ingatkan tingginya potensi penularan COVID-19, Kalteng, DPRD Kotim, Sampit, Kotim, Kotawaringin Timur,Bima Santoso

Legislator Kotim ini ingatkan tingginya potensi penularan COVID-19

Anggota DPRD Kotawaringin Timur, Bima Santoso saat disuntik vaksin COVID-19 oleh petugas Puskesmas Baamang II, Rabu (10/3/2021). ANTARA/HO-DPRD Kotim

Sampit (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, Bima Santoso mengingatkan masyarakat untuk memahami penting vaksinasi karena potensi penularan COVID-19 masih tinggi.

"Makanya masyarakat harus ikut vaksinasi. Jangan termakan hoax. Kalau ada efek setelah divaksin, itu wajar dan bukan masalah besar. Risiko terinfeksi virus COVID-19 lebih tinggi dibanding reaksi kemungkinan alergi karena vaksin COVID-19," tegas Bima di Sampit, Rabu.

Bima mengingatkan, potensi penularan COVID-19 di Kotawaringin Timur masih tinggi. Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur pada Rabu siang terdapat penambahan 14 kasus baru warga yang terjangkit COVID-19 di daerah ini.

Secara umum, jumlah kasus COVID-19 di Kotawaringin Timur sebanyak 1.551 kasus, terdiri dari 1.382 sembuh, 124 dalam penanganan dan 45 orang meninggal dunia.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini menilai, data ini menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 ini tidak boleh dianggap remeh karena penularan masih terjadi dan cukup tinggi.

Dia berharap program vaksinasi yang dilakukan secara bertahap ini bisa menjadi solusi untuk memutus mata rantai penularan COVID-19. Masyarakat juga diharapkan mendukung dengan beramai-ramai mendatangi pusat layanan kesehatan saat sudah mendapat giliran divaksin COVID-19.

Baca juga: Kotim perlu Perda Parkir untuk mengurai masalah

Bima meyakinkan bahwa disuntik vaksin tidak sakit. Vaksin yang digunakan juga sudah melalui penelitian sehingga dinyatakan aman dan halal digunakan.

"Kalau saya merasakan efek sampingnya hanya mengantuk berat, selebihnya tidak ada. Menurut saya ini hal wajar dan biasa saja. Ini tidak apa-apanya dibanding besarnya potensi tertular COVID-19 kalau kita menolak divaksin," kata Bima.

Bima bersama rekan-rekannya sesama anggota DPRD Kotawaringin Timur yang berjumlah 40 orang, juga mengikuti vaksinasi tersebut sesuai jadwal yang ditetapkan petugas. Hal itu sebagai wujud DPRD Kotawaringin Timur mendukung program vaksinasi COVID-19 ini.

Dia berharap program vaksinasi ini efektif berjalan dan dapat memutus mata rantai penularan COVID-19 agar pandemi virus mematikan ini segera berakhir sehingga kehidupan kembali normal. Dukungan masyarakat sangat dibutuhkan agar ikhtiar bersama ini berhasil sesuai harapan.

Baca juga: Wabup Irawati pimpin pembongkaran tempat prostitusi terselubung di Sampit