Penyaluran pinjaman BLU LPMUKP bantu tingkatkan sektor perikanan di Kalteng
Palangka Raya (ANTARA) - Dirjen Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Slamet Soebjakto menghadiri langsung peluncuran dan penyaluran pinjaman atau pembiayaan Badan Layanan Usaha Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan Perikanan (BLU LPMUKP) di Provinsi Kalimantan Tengah.
Peluncuran dan penyaluran yang dilaksanakan di Palangka Raya, Jumat, sebagai bagian dari upaya meningkatkan pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Kalimantan Tengah.
"Saya meyakini potensi perikanan di Kalteng begitu luar biasa, saya melihat disini konsumsi ikannya juga cukup tinggi," kata Slamet Soebjakto di sela kegiatan.
Untuk itu ia mendorong agar pemerintah daerah mengoptimalkan perannya, membantu masyarakat, khususnya para nelayan maupun pelaku budidaya ikan di Kalteng untuk bisa mengembangkan usahanya secara optimal.
Pihaknya juga sudah membuat formulasi terkait pendanaan, yakni berupa bank nelayan sesuai instruksi presiden. Bank nelayan ini utamanya diperuntukan bagi nelayan baru.
Sama halnya dengan yang disampaikan Dirjen Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Slamet Soebjakto, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran juga menegaskan berbagai daerah di wilayah setempat memiliki potensi perikanan luar biasa.
"Potensi perikanannya luar biasa, namun demikian di beberapa daerah masih harus dibangun infrastruktur yang memadai," jelasnya.
Untuk itu pihaknya siap mendukung ragam program kelautan dan perikanan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yang akan dilaksanakan di Kalteng, diantaranya seperti bank nelayan hingga kampung ikan.
Ia memaparkan, pembangunan sektor kelautan dan perikanan dilaksanakan bertahap dimulai dari daerah strategis serta nelayannya sudah ada, hingga daerah lain yang juga potensial namun memerlukan dukungan berupa pembangunan infrastruktur.
"Harapan saya ada industri perikanan di wilayah Kalimantan Tengah, guna mendukung pembangunan sektor kelautan dan perikanan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.
Sementara itu Direktur LPMUKP Syarif Syahrial menjelaskan, pinjaman dana bergulir di Kalteng mencapai hingga Rp6 miliar dan disalurkan kepada lebih dari 67 penerima manfaat.
Diketahui usaha yang didanai LPMUKP mayoritasnya terdiri dari kegiatan budidaya perikanan, yakni lebih dari 78 persen pendanaan diperuntukan bagi kegiatan budidaya. Dalam hal ini didominasi ikan patin sebagai komoditas utama, diikuti udang dan bandeng.
Peluncuran dan penyaluran yang dilaksanakan di Palangka Raya, Jumat, sebagai bagian dari upaya meningkatkan pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Kalimantan Tengah.
"Saya meyakini potensi perikanan di Kalteng begitu luar biasa, saya melihat disini konsumsi ikannya juga cukup tinggi," kata Slamet Soebjakto di sela kegiatan.
Untuk itu ia mendorong agar pemerintah daerah mengoptimalkan perannya, membantu masyarakat, khususnya para nelayan maupun pelaku budidaya ikan di Kalteng untuk bisa mengembangkan usahanya secara optimal.
Pihaknya juga sudah membuat formulasi terkait pendanaan, yakni berupa bank nelayan sesuai instruksi presiden. Bank nelayan ini utamanya diperuntukan bagi nelayan baru.
Sama halnya dengan yang disampaikan Dirjen Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Slamet Soebjakto, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran juga menegaskan berbagai daerah di wilayah setempat memiliki potensi perikanan luar biasa.
"Potensi perikanannya luar biasa, namun demikian di beberapa daerah masih harus dibangun infrastruktur yang memadai," jelasnya.
Untuk itu pihaknya siap mendukung ragam program kelautan dan perikanan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yang akan dilaksanakan di Kalteng, diantaranya seperti bank nelayan hingga kampung ikan.
Ia memaparkan, pembangunan sektor kelautan dan perikanan dilaksanakan bertahap dimulai dari daerah strategis serta nelayannya sudah ada, hingga daerah lain yang juga potensial namun memerlukan dukungan berupa pembangunan infrastruktur.
"Harapan saya ada industri perikanan di wilayah Kalimantan Tengah, guna mendukung pembangunan sektor kelautan dan perikanan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.
Sementara itu Direktur LPMUKP Syarif Syahrial menjelaskan, pinjaman dana bergulir di Kalteng mencapai hingga Rp6 miliar dan disalurkan kepada lebih dari 67 penerima manfaat.
Diketahui usaha yang didanai LPMUKP mayoritasnya terdiri dari kegiatan budidaya perikanan, yakni lebih dari 78 persen pendanaan diperuntukan bagi kegiatan budidaya. Dalam hal ini didominasi ikan patin sebagai komoditas utama, diikuti udang dan bandeng.