Pemkot Palangka Raya pindahkan lokasi RS perluasan COVID-19 dari asrama haji

id Pemkot palangka raya, rs perluasan penanganan covid palangka raya dipindahkan, asrama haji, hotel batu suli, kalteng, kalimantan tengah, kadinjes andj

Pemkot Palangka Raya pindahkan lokasi RS perluasan COVID-19 dari asrama haji

Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Andjar Hari Purnomo. (ANTARA/Rendhik Andika)

Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah memindahkan lokasi rumah sakit perluasan yang berfungsi merawat pasien COVID-19.

"Per satu April rumah sakit perluasan yang semula di Asrama Haji kita pindah ke Hotel Batu Suli," kata Kepala Dinas Kesehatan Palangka Raya Andjar Hari Purnomo di Palangka Raya, Rabu.

Dia menerangkan, pemindahan lokasi rumah sakit perluasan milik Pemerintah "Kota Cantik" ini karena Asrama Haji Al Mabrur yang dikelola Kemenag Kalimantan Tengah direncanakan untuk persiapan haji.

"Jika kita lihat saat ini tim kesehatan yang bertugas di rumah sakit perluasan sudah mulai memindahkan para pasien COVID-19 termasuk pemindahan peralatan dan perlengkapan kesehatannya," jelasnya.

Pihaknya pun memastikan pemindahan lokasi rumah sakit perluasan itu tidak akan memengaruhi kualitas pelayanan bagi para pasien COVID-19 yang tengah menjalani perawatan.

Dia mengatakan dilihat dari sisi kapasitas, lokasi di Hotel Batu Suli ini tidak sebesar lokasi asrama haji. Untuk itu dimungkinkan pasien COVID-19 yang tidak diikuti penyakit penyerta atau bergejala ringan dapat melakukan isolasi mandiri.

"Ini juga sejalan dengan Program PPKM Mikro yang nantinya akan ada satgas sampai tingkat RT bersama tim kesehatan tingkat Puskesmas dalam melakukan antisipasi dan penanganan COVID-19," terangnya.

Sementara itu, sampai saat ini akumulasi pasien sembuh COVID-19 di Palangka Raya, Kalimantan Tengah mencapai 3.399 orang sejak kasus pertama ditemukan di kota ini.

Kemudian angka kasus positif COVID-19 di ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah ini mencapai 4.461 orang yang diantaranya sebanyak 923 orang atau 20,69 persen dari total kasus positif masih menjalani perawatan.

Dari seluruh kasus COVID-19 yang ada juga tercatat jumlah kematian pasien sebanyak 139 orang, usai terjadi penambahan satu kasus meninggal, sementara masyarakat yang berstatus suspek COVID-19 tercatat 1.184 orang.