Brimob-TNI tingkatkan kemampuan SAR hadapi bencana
Palangka Raya (ANTARA) - Personel Brimob Polda Kalimantan tengah dan TNI yang bertugas di Yonif Raider 631/ATG di Kota Palangka Raya meningkatkan kemampuan pencarian dan penyelamatan atau search and rescue (SAR), untuk mengantisipasi adanya bencana alam di wilayah setempat.
Dansat Brimob Polda Kalteng Kombes Pol Bambang Widjanarko Baiin, Sabtu, menuturkan, latihan ini merupakan salah satu cara satuan dalam membina, meningkatkan kemampuan serta menjaga keterampilan personel.
"Melalui pelatihan ini beliau berharap, personel TNI-Polri bisa menjadi abdi negara profesional, memiliki daya tangkal, militansi, serta kemampuan dan keterampilan perorangan maupun kelompok," tegasnya.
Ia menuturkan, dengan adanya pelatihan bersama itu diharapkan nantinya akan terbentuk personel TNI-Polri yang siap pakai untuk melaksanakan tugas menghadapi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Jangan sampai personel yang memiliki kemampuan SAR di dua instansi tersebut, tidak memanfaatkan momen-momen seperti ini. Karena bisa saja saat terjadi bencana alam, personel yang tidak sering melaksanakan latihan SAR, malah tidak bisa mengimplementasikan apa yang sebenarnya menjadi tanggung jawabnya.
"Saya sangat yakin dengan pelatihan-pelatihan ini, personel yang ada selalu siap siaga ketika sejumlah daerah di provinsi tersebut diterjang bencana alam, baik itu banjir maupun lainnya," ungkapnya.
Perwira Polri berpangkat melati tiga itu menambahkan, personel gabungan ini berlatih di Sungai Kahayan, Palangka Raya. Menggunakan peralatan SAR yang dimiliki, mereka mencoba semua fungsi peralatan tersebut.
Salah satunya penggunaan speed boat karet, pelampung, helm dan sejumlah peralatan penunjang lain saat berada di Sungai Kahayan.
"Semoga adanya kegiatan ini banyak manfaat yang mereka dapat, juga dengan tujuan memberikan manfaat kepada masyarakat di wilayah setempat kedepannya," tandasnya.
Dansat Brimob Polda Kalteng Kombes Pol Bambang Widjanarko Baiin, Sabtu, menuturkan, latihan ini merupakan salah satu cara satuan dalam membina, meningkatkan kemampuan serta menjaga keterampilan personel.
"Melalui pelatihan ini beliau berharap, personel TNI-Polri bisa menjadi abdi negara profesional, memiliki daya tangkal, militansi, serta kemampuan dan keterampilan perorangan maupun kelompok," tegasnya.
Ia menuturkan, dengan adanya pelatihan bersama itu diharapkan nantinya akan terbentuk personel TNI-Polri yang siap pakai untuk melaksanakan tugas menghadapi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Jangan sampai personel yang memiliki kemampuan SAR di dua instansi tersebut, tidak memanfaatkan momen-momen seperti ini. Karena bisa saja saat terjadi bencana alam, personel yang tidak sering melaksanakan latihan SAR, malah tidak bisa mengimplementasikan apa yang sebenarnya menjadi tanggung jawabnya.
"Saya sangat yakin dengan pelatihan-pelatihan ini, personel yang ada selalu siap siaga ketika sejumlah daerah di provinsi tersebut diterjang bencana alam, baik itu banjir maupun lainnya," ungkapnya.
Perwira Polri berpangkat melati tiga itu menambahkan, personel gabungan ini berlatih di Sungai Kahayan, Palangka Raya. Menggunakan peralatan SAR yang dimiliki, mereka mencoba semua fungsi peralatan tersebut.
Salah satunya penggunaan speed boat karet, pelampung, helm dan sejumlah peralatan penunjang lain saat berada di Sungai Kahayan.
"Semoga adanya kegiatan ini banyak manfaat yang mereka dapat, juga dengan tujuan memberikan manfaat kepada masyarakat di wilayah setempat kedepannya," tandasnya.