Program pemberdayaan petani di Seruyan perlu ditingkatkan

id Dprd seruyan, kuala pembuang, anggota dprd seruyan, bejo riyanto, pemberdayaan petani seruyan, sdm petani, pertanian, kalteng, kalimantan tengah

Program pemberdayaan petani di Seruyan perlu ditingkatkan

ILUSTRASI - Pertanian. (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Kuala Pembuang (ANTARA) - Anggota DPRD Seruyan, Kalimantan Tengah Bejo Riyanto meminta pemerintah kabupaten melalui dinas terkait, meningkatkan program pemberdayaan terhadap para petani.

“Peningkatan program pemberdayaan ini, agar bisa menambah wawasan serta ilmu pengetahuan petani," kata Bejo di Kuala Pembuang, Kamis.

Jika bisa direalisasikan, maka petani diharapkan bisa lebih mengoptimalkan pengembangan lahan maupun hal lainnya pada sektor pertanian di Seruyan.

Menurutnya, seiring perkembangan zaman, inovasi serta kreativitas petani sudah seharusnya bisa terus ditingkatkan dan salah satunya melalui program pemberdayaan tersebut.

Dijelaskannya dengan program pemberdayaan, sumber daya para petani akan meningkat dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil pertanian di kabupaten berjuluk Bumi Gawi Hantantiring tersebut.

“Saya harap para petani di Seruyan juga terus berinovasi, karena saat ini berbagai informasi bisa diperoleh melalui buku maupun internet,” ujarnya.

Seperti yang diketahui bersama, Pemkab Seruyan gencar berupaya mewujudkan swasembada pangan. Oleh karenanya, pemberdayaan petani perlu dilakukan secara optimal.

“Mewujudkan hal tersebut tentu perlu kerja sama dari semua pihak. Juga peningkatan baik dari sisi teknis maupun non teknis," jelasnya.

Peningkatan dimaksud, diantaranya seperti tenaga penyuluh, bantuan, serta program-program lainnya terkait dengan pemberdayaan petani. Supaya sektor pertanian bisa lebih dimaksimalkan dan mampu mewujudkan swasembada pangan.

Bejo mengatakan, sektor pertanian di Seruyan memang cukup menjanjikan, hanya saja dalam pengelolaan lahan dan proses di lapangan perlu lebih dimaksimalkan lagi.

Untuk meningkatkan hasil pertanian ini juga perlu dukungan dari semua pihak. Masing-masing pihak harus bisa saling bersinergi dan menjalin komunikasi yang baik, misalnya antara petani dengan penyuluh di lapangan.

Apabila ditemukan suatu kendala atau permasalahan yang mengganggu aktivitas pertanian, agar bisa segera dikomunikasikan dan bersama-sama mencarikan solusinya.