Jasa Raharja beri santunan korban meninggal kecelakaan bus DAMRI
...sementara untuk korban meninggal Jasa Raharja memberikan santunan senilai Rp50 juta yang diserahkan kepada ahli waris.
Palangka Raya (ANTARA) - Jasa Raharja Cabang Kalimantan Tengah menjamin biaya pengobatan korban kecelakaan bus DAMRI yang tergelincir ke sungai kecil di kawasan Jalan Mahir Mahar lingkar dalam Kota Palangka Raya.
Kepala Jasa Raharja Cabang Kalimantan Tengah M Iqbal Hasanuddin di Palangka Raya, Kamis menerangkan korban kecelakaan bus tersebut tiga orang ditangani di RSUD dr Doris Sylvanus yang mana satu orang dinyatakan meninggal dia. Kemudian juga ada enam korban lain yang dirawat di RS Siloam.
"Untuk biaya perawatan belum diajukan oleh pihak rumah sakit. Penggantian yang disiapkan maksimal sebesar Rp20 juta. Jasa Raharja akan membayarkan biaya perawatan korban ke rumah sakit sesuai tagihan dengan batas maksimal Rp20 juta," kata Iqbal.
Dia menambahkan, sementara untuk korban meninggal Jasa Raharja memberikan santunan senilai Rp50 juta yang diserahkan kepada ahli waris.
Baca juga: Bus DAMRI tergelincir ke sungai, satu orang meninggal di Palangka Raya
"Untuk korban meninggal dunia hari ini sudah kami proses penyerahan santunannya kepada ahli waris yang sah dalam hal ini istri korban yang berada di wilayah Kabupaten Lamandau," katanya.
Sebelumnya pada Rabu (19/5) bus DAMRI bernomor polisi KH 7604 AI yang mengangkut 36 penumpang dari Kabupaten Lamandau menuju Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, tergelincir ke sungai di kawasan Jalan Mahir Mahar lingkar dalam Kota Palangka Raya.
Kasat Lantas Polresta Palangka Raya AKP Rikky Operiady mengatakan dugaan penyebab kecelakaan sementara karena faktor alam. Saat itu hari sedang hujan, jalan sempit di lokasi kejadian dan yang terakhir sopir mengantuk. Pada kejadian tersebut satu orang penumpang berjenis kelamin perempuan berinisial NT (36) meninggal dunia.
Baca juga: Pengiriman paket selama pandemi meningkat, DAMRI Palangka Raya gunakan bus
Dijelaskan perwira Polri berpangkat balok tiga tersebut, kejadian yang terjadi sekitar pukul 08.00 WIB itu berawal bus yang semula dari Kabupaten Lamandau tujuan Kota Palangka Raya meluncur dengan baik.
Sesampainya di Jalan Mahir Mahar lingkar dalam Kota Palangka Raya dengan kondisi hujan dan licin, tiba-tiba bus mengerem karena di depannya ada gundukan jembatan.
Entah karena diduga melakukan rem secara mendadak, alhasil sang sopir yang diduga mengantuk dan terkejut sehingga bus membanting ke sebelah kiri dan diduga menabrak pembatas jalan hingga masuk ke sungai kecil yang posisinya persis di pinggir jalan.
"Perkara ini sudah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna mengetahui kejadian. Sopir bus juga sudah diamankan dan dimintai keterangan lebih mengenai kejadian tersebut," ucapnya.
Baca juga: Enam bus disiapkan angkut pemudik positif COVID-19
Kepala Jasa Raharja Cabang Kalimantan Tengah M Iqbal Hasanuddin di Palangka Raya, Kamis menerangkan korban kecelakaan bus tersebut tiga orang ditangani di RSUD dr Doris Sylvanus yang mana satu orang dinyatakan meninggal dia. Kemudian juga ada enam korban lain yang dirawat di RS Siloam.
"Untuk biaya perawatan belum diajukan oleh pihak rumah sakit. Penggantian yang disiapkan maksimal sebesar Rp20 juta. Jasa Raharja akan membayarkan biaya perawatan korban ke rumah sakit sesuai tagihan dengan batas maksimal Rp20 juta," kata Iqbal.
Dia menambahkan, sementara untuk korban meninggal Jasa Raharja memberikan santunan senilai Rp50 juta yang diserahkan kepada ahli waris.
Baca juga: Bus DAMRI tergelincir ke sungai, satu orang meninggal di Palangka Raya
"Untuk korban meninggal dunia hari ini sudah kami proses penyerahan santunannya kepada ahli waris yang sah dalam hal ini istri korban yang berada di wilayah Kabupaten Lamandau," katanya.
Sebelumnya pada Rabu (19/5) bus DAMRI bernomor polisi KH 7604 AI yang mengangkut 36 penumpang dari Kabupaten Lamandau menuju Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, tergelincir ke sungai di kawasan Jalan Mahir Mahar lingkar dalam Kota Palangka Raya.
Kasat Lantas Polresta Palangka Raya AKP Rikky Operiady mengatakan dugaan penyebab kecelakaan sementara karena faktor alam. Saat itu hari sedang hujan, jalan sempit di lokasi kejadian dan yang terakhir sopir mengantuk. Pada kejadian tersebut satu orang penumpang berjenis kelamin perempuan berinisial NT (36) meninggal dunia.
Baca juga: Pengiriman paket selama pandemi meningkat, DAMRI Palangka Raya gunakan bus
Dijelaskan perwira Polri berpangkat balok tiga tersebut, kejadian yang terjadi sekitar pukul 08.00 WIB itu berawal bus yang semula dari Kabupaten Lamandau tujuan Kota Palangka Raya meluncur dengan baik.
Sesampainya di Jalan Mahir Mahar lingkar dalam Kota Palangka Raya dengan kondisi hujan dan licin, tiba-tiba bus mengerem karena di depannya ada gundukan jembatan.
Entah karena diduga melakukan rem secara mendadak, alhasil sang sopir yang diduga mengantuk dan terkejut sehingga bus membanting ke sebelah kiri dan diduga menabrak pembatas jalan hingga masuk ke sungai kecil yang posisinya persis di pinggir jalan.
"Perkara ini sudah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna mengetahui kejadian. Sopir bus juga sudah diamankan dan dimintai keterangan lebih mengenai kejadian tersebut," ucapnya.
Baca juga: Enam bus disiapkan angkut pemudik positif COVID-19