Kuala Kurun (ANTARA) - Ketua Mantir Adat Kelurahan Kuala Kurun, Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah Hermin Ganti mengaku lebih tenang beraktivitas, usai mengikuti vaksinasi COVID-19.
“Saya sudah mengikuti vaksinasi COVID-19, baik itu dosis pertama maupun dosis kedua. Sampai saat ini saya baik-baik saja dan tidak mengalami hal-hal buruk,” ucapnya di Kuala Kurun, Sabtu.
Hermin Ganti mengikuti vaksinasi COVID-19 tahap kedua yang menyasar warga lanjut usia (lansia) dan petugas pelayanan publik. Dia masuk dalam kategori lansia dan menjalani vaksinasi pada bulan 19 April dan 17 Mei 2021.
Pria yang lahir pada 5 November 1955 di Desa Tumbang Habaon, Kecamatan Tewah ini mengatakan, sebagai mantir adat, berbagai tugas tetap harus dilakukan olehnya, walau saat ini sedang terjadi pandemi COVID-19.
Berbagai tugas tersebut diantaranya adalah menyelesaikan sengketa dan tata cara menjatuhkan sanksi adat, memimpin prosesi pertunangan dan perkawinan secara adat dan lainnya.
Dalam menjalankan tugas, dirinya tentu harus turun langsung ke lapangan. Risiko terpapar COVID-19 sangat besar, karena dia harus bertemu dan berhadapan dengan berbagai orang dari berbagai daerah.
“Misalnya ada perkawinan secara adat, di mana salah satu mempelai berasal dari daerah zona merah COVID-19. Saya tidak boleh takut dan tetap harus menjalankan tugas sebagai mantir adat, namun dengan menerapkan protokol kesehatan,” paparnya.
Oleh sebab itu, dia bersyukur telah menjalani vaksinasi COVID-19, karena vaksinasi bertujuan untuk meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh agar tidak mudah terpapar atau tertular COVID-19. Meski sudah disuntik vaksin, dia tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.
Dia juga mendorong masyarakat agar tidak ragu untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 karena vaksin telah terbukti aman dan halal. Terlebih, seseorang tidak serta langsung disuntik vaksin karena harus menjalani skrining terlebih dahulu.
“Kan tidak langsung disuntik, ada petugas yang memeriksa terlebih dahulu apakah kita bisa disuntik vaksin COVID-19 atau tidak. Jadi saya imbau kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir,” bebernya.
Lebih lanjut, saat ini perubahan perilaku telah terjadi pada masyarakat Kuala Kurun. Dari pantauannya di lapangan, acara perkawinan adat telah menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.
Misalnya saja, saat menyelenggarakan perkawinan adat tuan rumah sudah menyiapkan tempat mencuci tangan yang dilengkapi sabun dan air bersih mengalir, serta menyiapkan hand sanitizer di beberapa meja.
Baca juga: DPRD Gumas sampaikan sejumlah saran kepada Distan
Tamu yang hadir juga mengenakan masker, menjaga jarak fisik, serta menghindari kontak fisik. Dia mengakui, menghindari kontak fisik terbilang susah dihilangkan karena masyarakat sudah terbiasa bersalaman saat bertemu.
Namun masyarakat sudah menyadari bahwa bersalaman berisiko membuat seseorang terpapar COVID-19, sehingga saat ini masyarakat mengganti bersalaman dengan saling mengatupkan kedua tangan di dada.
Selain itu, sambung dia, masyarakat juga selalu mengenakan masker saat menghadiri pesta perkawinan. Masker hanya dilepas jika dilakukan sesi foto dengan kedua mempelai, dan kembali dikenakan setelah sesi foto selesai.
“Kami juga tidak bosan-bosan mengimbau masyarakat untuk selalu menaati protokol kesehatan, serta tidak ragu untuk mengikuti vaksinasi COVID-19,” tutur mantan Ketua Mantir Adat Desa Tumbang Habaon ini.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Gumas Maria Efianti melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nia Ernawati mengatakan vaksinasi COVID-19 di kabupaten itu terus dipacu hingga ke kecamatan-kecamatan.
Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dilakukan oleh pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). Di Gumas terdapat 17 puskesmas yang tersebar di 12 kecamatan. Dari 17 puskesmas tersebut, 14 puskesmas telah melaksanakan vaksinasi COVID-19.
Ke 14 puskesmas tersebut adalah Puskesmas Sepang Simin di Kecamatan Sepang, dan Puskesmas Kampuri di Kecamatan Mihing Raya, Puskesmas Kurun, Puskesmas Tampang Tumbang Anjir, dan Puskesmas Tewang Pajangan di Kecamatan Kurun.
Baca juga: Upaya Pemkab Gumas antisipasi dampak air limbah domestik
“Kemudian Puskesmas Tumbang Rahuyan dan Puskesmas Tumbang Lapan di Kecamatan Rungan Hulu, Puskemas Tumbang Jutuh di Kecamatan Rungan dan Puskesmas Rabambang di Kecamatan Rungan Barat,” kata dia.
Selain itu, Puskesmas Tumbang Talaken di Kecamatan Manuhing, Puskesmas Tehang di Kecamatan Manuhing Raya, Puskesmas Tewah di Kecamatan Tewah, Puskesmas Tumbang Miri di Kecamatan Kahayan Hulu Utara, dan Puskesmas Tumbang Marikoi di Kecamatan Damang Batu.
Sedangkan tiga puskesmas lain yang akan segera melakukan vaksinasi COVID-19 adalah Puskesmas Tumbang Mahuroi di Kecamatan Damang Batu, serta Puskesmas Tumbang Napoi dan Puskesmas Tumbang Masukih di Kecamatan Miri Manasa.
Dia menuturkan, target sasaran lansia di Gumas adalah sebanyak 9.211 orang. Namun, hingga 4 Juni 2021 baru 871 lansia yang telah menjalani vaksinasi COVID-19 dosis pertama.
Menurut dia, ada beberapa penyebab yang membuat capaian vaksinasi COVID-19 lansia di Gumas masih rendah, diantaranya yang tidak lolos skrining dan ada juga yang masih takut untuk mengikuti vaksinasi.
Walau demikian, Dinkes Gumas melalui puskesmas terus berupaya agar capaian vaksinasi COVID-19 lansia meningkat, seperti dengan cara memfasilitasi layanan jemput antar, serta memberi pelayanan pada hari Sabtu dan Minggu.
“Kami juga selalu mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu takut untuk mengikuti vaksinasi COVID-19, karena vaksin COVID-19 sudah terbukti aman dan dinyatakan halal,” demikian Nia.
Baca juga: Berikut syarat pemilih pada Pilkades Serentak di Gumas
Baca juga: Legislator Gumas minta PPL kerja keras dampingi petani