Pemerintah Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah optimis akan meraih predikat kota layak anak 2021 karena pemerintah daerah terus berinovasi dalam mendukung tumbuh kembang anak.
"Beberapa waktu lalu secara virtual kita telah melewati verifikasi lapangan. Dari potret yang ada kami optimis tahu ini kita dapat predikat kota layak anak," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan dan Anak (DPPKBP3A) Palangka Raya Sahdin Hasan, Kamis.
Optimisme itu, lanjut dia juga didasarkan pada cenderung menurunnya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak yakni 23 kasus pada 2019 dan 19 kasus pada 2020.
Dia mengatakan penurunan kasus Kekerasan terhadap perempuan dan anak tersebut merupakan salah satu hasil dari kerja keras instansi-instansi terkait serta organisasi yang peduli terhadap perempuan dan anak dalam memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
Baca juga: Sukseskan pembelajaran tatap muka, legislator dorong percepatan vaksinasi guru
Sahdin menerangkan bahwa di Kota Palangka Raya juga sudah berdiri UPTD PPA sehingga mempermudah untuk melapor apabila ada tindakan kekerasan yang terjadi di wilayah sekitar.
"Kami akan terus mengedukasi masyarakat agar mereka tahu ke mana mereka harus melapor dan jika masyarakat mengalami kekerasan atau berkonsultasi dapat melapor ke UPTD PPA yang selalu siap melayani masyarakat," katanya.
Di sisi lain dalam upaya mewujudkan kota layak anak instansi di lingkup pemerintah kota cantik juga terus meningkatkan fasilitas pendukung pemenuhan kebutuhan dasar anak mulai dari masa kandungan, sampai lahir, hingga menjelang dewasa.
Sejumlah upaya itu seperti mengurangi angka stunting dan hamil risiko tinggi, pemenuhan sarana dan prasarana anak di fasilitas umum, wifi garis di sejumlah sarana umum, hingga edukasi orang tua jadi guru untuk membantu siswa menjalankan sekolah daring.
Baca juga: Wali Kota Palangka Raya jamin pendidikan siswa SD putus sekolah
Sementara itu sebelumnya Wakil Wali Kota Palangka Raya Umi Mastikah juga meminta seluruh elemen masyarakat di kota setempat turut mensukseskan program kota layak anak.
Diantaranya dengan menyediakan fasilitas tumbuh kembang anak dan memastikan lingkungan sehat, aman dan nyaman bagi anak.
"Kita harus menyatukan pikiran, pandangan serta pemahaman dalam pemenuhan hak-hak anak dimanapun mereka berada. Jadi kota layak anak nantinya bukan sekedar predikat tetapi hak anak di Palangka Raya benar-benar terpenuhi pada setiap sisi," kata Umi.
Baca juga: 18 kelurahan di Palangka Raya zona hijau penyebaran COVID-19
Baca juga: Tim Pemburu COVID-19 Palangka Raya periksa 17 pengendara
Baca juga: Aksi pencurian uang celengan masjid di Palangka Raya terekam CCTV
"Beberapa waktu lalu secara virtual kita telah melewati verifikasi lapangan. Dari potret yang ada kami optimis tahu ini kita dapat predikat kota layak anak," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan dan Anak (DPPKBP3A) Palangka Raya Sahdin Hasan, Kamis.
Optimisme itu, lanjut dia juga didasarkan pada cenderung menurunnya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak yakni 23 kasus pada 2019 dan 19 kasus pada 2020.
Dia mengatakan penurunan kasus Kekerasan terhadap perempuan dan anak tersebut merupakan salah satu hasil dari kerja keras instansi-instansi terkait serta organisasi yang peduli terhadap perempuan dan anak dalam memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
Baca juga: Sukseskan pembelajaran tatap muka, legislator dorong percepatan vaksinasi guru
Sahdin menerangkan bahwa di Kota Palangka Raya juga sudah berdiri UPTD PPA sehingga mempermudah untuk melapor apabila ada tindakan kekerasan yang terjadi di wilayah sekitar.
"Kami akan terus mengedukasi masyarakat agar mereka tahu ke mana mereka harus melapor dan jika masyarakat mengalami kekerasan atau berkonsultasi dapat melapor ke UPTD PPA yang selalu siap melayani masyarakat," katanya.
Di sisi lain dalam upaya mewujudkan kota layak anak instansi di lingkup pemerintah kota cantik juga terus meningkatkan fasilitas pendukung pemenuhan kebutuhan dasar anak mulai dari masa kandungan, sampai lahir, hingga menjelang dewasa.
Sejumlah upaya itu seperti mengurangi angka stunting dan hamil risiko tinggi, pemenuhan sarana dan prasarana anak di fasilitas umum, wifi garis di sejumlah sarana umum, hingga edukasi orang tua jadi guru untuk membantu siswa menjalankan sekolah daring.
Baca juga: Wali Kota Palangka Raya jamin pendidikan siswa SD putus sekolah
Sementara itu sebelumnya Wakil Wali Kota Palangka Raya Umi Mastikah juga meminta seluruh elemen masyarakat di kota setempat turut mensukseskan program kota layak anak.
Diantaranya dengan menyediakan fasilitas tumbuh kembang anak dan memastikan lingkungan sehat, aman dan nyaman bagi anak.
"Kita harus menyatukan pikiran, pandangan serta pemahaman dalam pemenuhan hak-hak anak dimanapun mereka berada. Jadi kota layak anak nantinya bukan sekedar predikat tetapi hak anak di Palangka Raya benar-benar terpenuhi pada setiap sisi," kata Umi.
Baca juga: 18 kelurahan di Palangka Raya zona hijau penyebaran COVID-19
Baca juga: Tim Pemburu COVID-19 Palangka Raya periksa 17 pengendara
Baca juga: Aksi pencurian uang celengan masjid di Palangka Raya terekam CCTV