Pemohon SIM dan warga Palangka Raya diberi vaksin COVID-19 gratis

Palangka Raya (ANTARA) - Polresta Palangka Raya, Kalimantan Tengah memberikan vaksin massal COVID-19 gratis bagi warga dan pemohon Surat Izin Mengemudi yang ada di daerah itu.

Kasat Lantas Polresta Palangka Raya AKP Rikky Operiady, Kamis, mengatakan, vaksin massal yang diberikan kepada 300 warga dan pemohon SIM tersebut bekerja sama dengan pihak Dinas Kesehatan Kota melalui Puskesmas Kayon.

"Kegiatan ini dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-75," kata Rikky Operiady.

Dijelaskan perwira Polri berpangkat balok tiga tersebut, dengan jumlah 300 orang yang menjalani vaksinasi tersebut petugas medis menyediakan 30 vial.

Kegiatan ini berlangsung dari pukul 08.00-16.00 WIB dan para peserta vaksin wajib menerapkan protokol kesehatan, hal ini agar masyarakat dan pemohon SIM yang mengikuti kegiatan tersebut tidak menimbulkan klaster baru dari kegiatan tersebut.

"Masyarakat sangat antusias mengikuti program vaksinasi massal secara gratis ini, yang mana dilaksanakan di Satlantas Polresta Palangka Raya," ucapnya.

Rikky mengungkapkan, pihaknya melaksanakan kegiatan tersebut selain membantu pemerintah setempat mempercepat program vaksinasi mencapai target, juga bertujuan untuk memutus penyebaran COVID-19.

Apalagi pemkot saat ini sedang gencar-gencarnya mengajak masyarakat untuk mengikuti program vaksin, agar apa yang diharapkan selama ini dapat segera tercapai.

"Dalam memerangi penyebaran wabah COVID-19 kami membantu pemerintah agar seluruh masyarakat Kota Palangka Raya, dapat divaksin pada tahap pertama ini," bebernya.

Harapan Rikky, semoga dengan adanya vaksin massal tahap pertama ini bisa menjaga imunitas tubuh masyarakat 'Kota Cantik' julukan Palangka Raya, sehingga wabah yang selama ini menyelimuti kota setempat bisa hilang.

"Meskipun sudah divaksin, saya harapkan masyarakat tetap menggunakan masker ketika beraktivitas. Vaksin juga aman dan halal untuk digunakan. Jangan mudah percaya dengan hal-hal negatif yang berkembang di masyarakat terkait vaksin tersebut," demikian Rikky Operiady.