Pemuda ini diamankan polisi karena berlarian di atap

id Pemuda ini diamankan polisi karena berlarian di atap, Kalteng, Sampit, Kotim, Kotawaringin Timur, Polsek Ketapang, polres Kotim, Samsul Bahri

Pemuda ini diamankan polisi karena berlarian di atap

Kapolsek Ketapang AKP Samsul Bahri (kaos hitam) ikut membujuk pemuda yang berlarian di atap sejumlah bangunan, termasuk asrama polisi untuk turun, Minggu (4/7/2021). ANTARA/HO-Warga

Sampit (ANTARA) - Seorang pemuda berinisial R (21) diamankan polisi setelah berlarian di atap sejumlah bangunan di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur,  Kalimantan Tengah.

"Saat ini sudah kami amankan di mapolsek, dan kami secara berlahan masih mencari keterangan dari pria tersebut," kata Kapolres AKBP Abdoel Harris Jakin melalui Kapolsek Ketapang AKP Samsul Bahri di Sampit, Minggu.

Awalnya warga dikagetkan ketika melihat seorang pemuda di atap gedung tiga lantai sebuah apotek di Jalan MT Haryono. Pria yang hanya mengenakan celana pendek itu berdiri dan membentangkan tangannya.

Warga pun berteriak memintanya turun karena khawatir pemuda itu melompat bunuh diri. Namun teriakan warga tidak digubris oleh pria yang terlihat kebingungan tersebut.

Polisi yang datang ke lokasi membujuk pria tersebut agar turun. Upaya petugas berhasil dan R akhirnya turun. Namun saat tiba di Markas Polsek Ketapang, pemuda tersebut malah kabur.

Dia kembali naik ke atap. R menaiki atap SDN 2 Mentawa Baru Hulu, kemudian melompat dan berlarian di atap asrama polisi yang berlokasi di dekat Markas Polsek Ketapang.

Baca juga: Bupati Kotim apresiasi dukungan Forkopimda terhadap pengembangan olahraga

Samsul bahkan juga ikut membujuk agar pemuda tersebut turun. Setelah dibujuk dengan berbagai cara, R kembali bersedia turun dan langsung diamankan di Markas Polsek Ketapang untuk mencegah hal tidak diinginkan.

Saat ditanya polisi, R menunjukkan sikap yang berubah-ubah. Hal inilah yang memunculkan dugaan bahwa pemuda tersebut merupakan orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ.

R mengaku merasa dikejar oleh seseorang sehingga dia memutuskan naik ke atap bangunan. Dia merasa tempat paling tinggi menjadi tempat yang aman baginya untuk menghindari kejaran orang yang menurutnya terus mengejarnya.

"Kemungkinan mengalami gangguan jiwa. Makanya kami amankan dulu untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Kami secara perlahan mencoba mencari keterangan terkait keluarga pria ini," demikian Samsul Bahri.

Baca juga: Pemkab Kotim wacanakan rekrut relawan tangani penderita COVID-19