Mengajak masyarakat menjadi pengguna internet anti perundungan

id Indonesia makin cakap digital, pemkab barut, barito utara, perundungan digital, cyber bullying, pengguna internet, literasi digital, muara teweh, kalt

Mengajak masyarakat menjadi pengguna internet anti perundungan

Webinar Indonesia Makin Cakap Digital wilayah Barito Utara, Selasa, (6/7/2021). (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Masyarakat di Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah diajak untuk bisa lebih memahami bagaimana menjadi pengguna internet yang baik.

Pengguna internet yang baik ini, yakni salah satunya menjadi pengguna yang anti terhadap perundungan, kata Founder and CEO Renjana Inclusive Billy Purwacaroko, Selasa.

"Hal ini perlu menjadi perhatian bersama, sebab tampaknya telah terjadi transformasi model perundungan yang tak disadari, dari fisik menjadi maya," jelasnya saat menjadi narasumber webinar Indonesia Makin Cakap Digital untuk wilayah Barito Utara.

Disampaikannya di masa pandemi COVID-19 masyarakat dipaksa lebih banyak bergaul melalui dunia digital sehingga secara sadar ataupun tidak, semakin banyak kemungkinan perundungan fisik menjadi perundungan siber atau lebih dikenal dengan sebutan cyberbullying.

Untuk itu sejumlah hal yang harus bisa dipahami oleh masyarakat pengguna internet guna mencegah terjadinya perundungan dimaksud, yakni mengerti bahwa internet adalah netral sehingga penggunanyalah yang memberi kecenderungan sifat, seperti lebih berbahaya atau lebih baik.

"Sehingga ini bergantung pada diri kita masing-masing sebagai pengguna," tuturnya.

Billy mengatakan, para pengguna internet juga harus ingat bahwa semua sama di internet, berempati, serta terlebih dahulu melakukan pertimbangan matang atau penelusuran, sebelum mengambil sebuah keputusan terhadap sesuatu untuk dinilai.

Sebab internet jika diumpamakan, bukanlah mading sekolah yang sifatnya menempel mingguan, tetapi merupakan mading dunia yang menempel selamanya.

"Untuk itu mari kita bersama-sama bisa menjadi pengguna internet yang baik dan anti terhadap perundungan. Kita wujudkan 'makin cakap digital'," harapnya.

Ia menjelaskan, Prof Muhammad Yunus yang merupakan penerima Nobel Perdamaian tahun 2016 pernah mengatakan, manusia itu egois dan altruis.

Egois yakni manusia selalu fokus pada diri sendiri dan sifat ini menyebabkan perasaan diri lebih unggul serta lebih baik dari siapapun. Tetapi manusia juga altruis, yakni bertindak sebaliknya, memikirkan orang lain.

"Kekuatan inilah yang harusnya diperkuat dalam berjejaring digital," pungkas Billy Purwacaroko.

Kegiatan webinar Indonesia Makin Cakap Digital ini juga menghadirkan narasumber lainnya yang membahas masalah lainnya sebagai upaya penguatan literasi digital. Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Bupati Barito Utara Sugianto.