Pangkalan Bun (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Nurhidayah menyatakan bahwa pemerintah kabupaten bakal lebih memaksimalkan penggunaan Kartu Tani, agar pelayanan terhadap para petani di wilayah setempat lebih optimal.
Pemkab telah berkomitmen lebih memaksimalkan pelayanan dan mengutamakan pada pendistribusian pupuk bersubsidi kepada para petani yang telah memiliki Kartu Tani, kata Nurhidayah di Pangkalan Bun, Kemarin.
"Sebenarnya sejak ada Kartu Tani, pendistribusian pupuk bersubsidi sudah semakin bagus. Tapi memang, terkadang kuota pupuk subsidi yang terbatas. Ini yang nanti dicari solusinya," tambah dia.
Selain masalah pupuk bersubsidi, Pemkab Kobar juga akan mencari jalan terbaik terkait Harga Eceran Tertinggi (HET). Sebab, ada informasi beredar, terkadang harga pupuk bersubsidi melebihi HET yang telah ditetapkan.
Nurhidayah mengatakan perlu dipahami bahwa HET pupuk bersubsidi tidak berlaku lagi jika petani menginginkan pengantaran sampai lokasi. Hal itu karena ongkos transportasi dan bongkar muat dibebankan kepada Kios penyedia pupuk bersubsidi tersebut.
"Masalah seperti ini harus ditelaah lebih jauh lagi. Tapi, sesuai laporan dari Dinas, pengawasan terhadap HET pupuk bersubsidi masih berjalan," beber dia.
Dia pun memberikan penjelasan bahwa adanya Kartu tani bertujuan menekan harga di atas HET. Namun, harus diakui bahwa penggunaan kartu Tani sampai sekarang ini belum terlalu optimal akibat tergantung pada signal telekomunikasi.
"Sejumlah wilayah di Kobar kan ada yang belum memiliki sinyal, terutama di Kecamatan Arut Utara. Ini juga menjadi perhatian kami," kata Nurhidayah.
Baca juga: Bupati Kobar dorong masyarakat tingkatkan kemampuan hadapi era digitalisasi
Bupati Kobar itu juga mengakui bahwa untuk penebusan pupuk bersubsidi diharuskan menggunakan Kartu Tani. Alhasil, di wilayah Arut Utara terpaksa sampai saat ini masih melayani secara manual di kios. Ditambah lagi, ada satu kios belum mendapatkan mesin electronik data capture (EDC).
Dia mengatakan di Kecamatan Pangkalan Lada pun ada satu kios yang mesin EDCnya rusak dan satu kios belum memiliki EDC. Sedangkan mesin EDC sendiri disediakan oleh perbankan. Maka ini yang kedepannya bakal terus didorong agar pemenuhan mesin EDC agar bisa dimaksimalkan kartu tani.
"Kartu Tani yang telah didistribusikan ke petani sebanyak 7.021 kartu. Sedangkan untuk transaksi penggunaan kartu tani dari Januari sampai Mei itu mencapai 2.618 transaksi kartu," demikian Nurhidayah.
Baca juga: Kuota CPNS di Kobar 195 dan 100 PPPK
Baca juga: Pasien membludak, 45 tenaga kesehatan di Kobar terpapar COVID-19
Baca juga: RSUD di Kobar dipenuhi pasien COVID-19, Wabup minta warga taat prokes