Sampit (ANTARA) - Meningkatnya pasien COVID-19 di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, membuat RSUD dr Murjani Sampit merekrut relawan kesehatan untuk memenuhi kekurangan petugas yang menangani pasien virus mematikan tersebut.
"Tenaga kesehatan kita kurang, sementara penambahan pasien cukup tinggi. Dengan penambahan relawan maka pelayanan bisa lebih baik serta mengurangi risiko tenaga kesehatan kita terpapar COVID-19 akibat kelelahan," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Rabu.
Halikinnor didampingi Penjabat Sekretaris Daerah Fajrurrahman berkunjung ke RSUD dr Murjani Sampit untuk memantau kesiapan pemindahan pelayanan ke gedung baru berlantai lima.
Pemindahan ini menyusul terus meningkatnya kasus COVID-19 di daerah ini sehingga gedung berlantai tiga di bagian belakang akan dikhususkan untuk ruang isolasi penanganan COVID-19 sehingga tidak lagi bercampur dengan pasien umum.
Halikinnor mempersilakan warga yang memiliki latar belakang pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan untuk mendaftar menjadi relawan kesehatan penanganan COVID-19. Pemerintah menyiapkan insentif untuk para relawan tersebut.
Perekrutan relawan ini agar tenaga kesehatan yang ada tidak terlalu terporsir menangani pasien COVID-19 yang terus bertambah. Dengan begitu kondisi tenaga kesehatan tetap sehat dan prima.
"Kalau ada penambahan maka akan bisa bergantian supaya tenaga kesehatan kita selalu sehat. Jangan sampai mereka ambruk karena mereka garda terdepan. Lebih baik kita menambah relawan," kata Halikinnor.
Pelaksana Tugas Direktur RSUD dr Murjani Sampit Sutriso mengatakan, perekrutan relawan ini untuk penanganan pasien COVID-19. Relawan yang dibutuhkan yaitu perawat, tenaga administrasi dan dokter. Saat ini sedang dihitung kebutuhannya namun diperkirakan puluhan orang relawan.
"Mudah-mudahan tercukupi karena nanti ada yang tugas di bagian depan, pelayanan di ruang isolasi dan yang istirahat. Yang off atau istirahat juga kita periksa secara rutin menggunakan antigen untuk memastikan kondisi kesehatan mereka. Kalau terpapar maka diarahkan isolasi mandiri. Jangan sampai mereka terpapar akibat faktor kelelahan," kata Sutriso.
Saat ini tenaga yang berhubungan langsung dengan penanganan COVID-19 sekitar 140 orang, termasuk 34 orang dokter di ruang isolasi, termasuk di ruang bayi jika ada yang terpapar.
Baca juga: RSUD Murjani Sampit dioptimalkan untuk penanganan pasien COVID-19
Perekrutan relawan penanganan COVID-19 terbuka untuk umum, termasuk dari luar daerah. Ada seleksi karena diprioritaskan bagi pelamar yang sudah ada pengalaman karena ini berisiko dibanding perawatan pasien biasa.
Relawan tersebut nantinya juga bertugas menangani pasien COVID-19, sehingga harus punya ketahanan tiga sampai empat jam dalam ruangan dengan menggunakan alat pelindung diri lengkap.
Sutriso menyebutkan, insentif relawan akan disesuaikan dengan aturan karena sudah ada ketentuannya. Dia menggambarkan, insentif relawan dokter spesialis Rp15 juta, dokter umum Rp10 juta dan perawat Rp7,5 juta. Untuk petugas administrasi hitungan insentifnya perhari karena ada hitungannya tersendiri. Selain itu juga akan mendapat uang jasa pelayanan.
"Saat ini sudah mulai. Kami memanggil karena sebelum ini sudah banyak yang melamar sehingga demi efektivitas waktu maka yang ada ini kami panggil dulu. Kalau yang mau mendaftar silakan," kata Sutriso.
Sementara itu, kapasitas di ruang isolasi saat ini ada 188 tempat tidur. Hari ini pasien yang dirawat 73 orang, termasuk rujukan dari Kabupaten Seruyan ada tujuh orang.
"Kita fokuskan pasien dari Kotim. Ini sudah kami laporkan ke Dinas Kesehatan provinsi bahwa kita fokus melayani pasien dari Kotawaringin Timur karena peningkatannya sedang tinggi," demikian Sutriso.
Baca juga: Mantan teknisi PLN ditangkap curi kabel listrik di Sampit
Baca juga: Legislator Kotim minta pemerintah pastikan kelaikan hewan kurban
Baca juga: DPRD Kotim berharap semakin banyak maskapai layani penerbangan di Sampit