Pemkab Kotim salurkan 200 ton beras PPKM untuk terdampak COVID-19
Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mulai menyalurkan bantuan beras PPKM 2021 yang totalnya sekitar 200 ton untuk warga terdampak COVID-19.
"Penyaluran sekitar 200 ton ini ditargetkan selesai dalam satu bulan. Untuk ke kecamatan-kecamatan, distribusinya dilakukan oleh Bulog bekerjasama dengan Kantor Pos Indonesia," kata Kepala Dinas Sosial Kotawaringin Timur Rusmiati di Sampit, Rabu.
Penyaluran bantuan berupa beras 10 kilogram untuk setiap penerima itu dimulai di Kelurahan Sawahan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang sebanyak 168 keluarga penerima manfaat (KPM). Selanjutnya akan disusul di kelurahan-kelurahan yang ada di Kecamatan Baamang.
Penerima bantuan ini adalah peserta Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sosial Tunai (BST). Mereka terdiri sekitar 10.000 KPM dari kelompok PKH, sedangkan sisanya dari kelompok BST.
Penyaluran perdana bantuan ini dilaksanakan di wilayah Kota Sampit karena lokasinya paling dekat. Selain itu, jumlah penerima bantuan di wilayah kota juga cukup banyak.
Selanjutnya Sub Divre Bulog Sampit bekerjasama dengan PT Pos Indonesia menyalurkan bantuan beras PPKM tersebut kepada penerima yang tersebar di seluruh kecamatan hingga pelosok Kotawaringin Timur.
Bantuan beras PPKM ini diberikan pemerintah selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Langkah ini untuk mendukung upaya pemerintah memutus mata rantai penularan COVID-19, khususnya di Kotawaringin Timur yang penularannya masih tinggi.
"Semoga dengan bantuan ini bisa mengurangi beban masyarakat, khususnya di tengah pandemi COVID-19 ini. Dengan terpenuhinya kebutuhan, masyarakat bisa mengurangi aktivitas di luar sehingga kita bisa memutus mata rantai penularan COVID-19," kata Rusmiati didampingi Lurah Sawahan Legendaria Okta dan Kepala Perum Bulog Sub Divre Sampit Roni Hadianto.
Baca juga: Bapenda Kotim berharap penguatan sinergitas dongkrak PAD
Suharti, salah seorang penerima bantuan mengaku sangat senang. Dia berterima kasih kepada pemerintah yang telah memperhatikan nasib masyarakat di tengah situasi sulit ini.
"Selama ini saya hanya berharap pemberian anak saya, tapi sekarang kondisi sulit. Bantuan ini sangat bermanfaat. Mudah-mudahan berkelanjutan," harap Suharti.
Warga lainnya, Timah mengaku juga sangat senang mendapat bantuan tersebut. Dengan memikul beras 10 kilogram di atas kepalanya, Timah pulang dengan wajah ceria dengan membawa bantuan tersebut.
"Saya ini bekerja sebagai pengangkut bata, tapi sekarang ini sering tidak ada kerjaan. Makanya saya senang dapat bantuan ini karena sangat membantu buat makan sehari-hari. Kalau bisa bantuan ini terus-menerus," demikian Timah.
Baca juga: Generasi muda Kotim didorong meningkatkan daya saing tanpa melupakan takwa
"Penyaluran sekitar 200 ton ini ditargetkan selesai dalam satu bulan. Untuk ke kecamatan-kecamatan, distribusinya dilakukan oleh Bulog bekerjasama dengan Kantor Pos Indonesia," kata Kepala Dinas Sosial Kotawaringin Timur Rusmiati di Sampit, Rabu.
Penyaluran bantuan berupa beras 10 kilogram untuk setiap penerima itu dimulai di Kelurahan Sawahan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang sebanyak 168 keluarga penerima manfaat (KPM). Selanjutnya akan disusul di kelurahan-kelurahan yang ada di Kecamatan Baamang.
Penerima bantuan ini adalah peserta Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sosial Tunai (BST). Mereka terdiri sekitar 10.000 KPM dari kelompok PKH, sedangkan sisanya dari kelompok BST.
Penyaluran perdana bantuan ini dilaksanakan di wilayah Kota Sampit karena lokasinya paling dekat. Selain itu, jumlah penerima bantuan di wilayah kota juga cukup banyak.
Selanjutnya Sub Divre Bulog Sampit bekerjasama dengan PT Pos Indonesia menyalurkan bantuan beras PPKM tersebut kepada penerima yang tersebar di seluruh kecamatan hingga pelosok Kotawaringin Timur.
Bantuan beras PPKM ini diberikan pemerintah selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Langkah ini untuk mendukung upaya pemerintah memutus mata rantai penularan COVID-19, khususnya di Kotawaringin Timur yang penularannya masih tinggi.
"Semoga dengan bantuan ini bisa mengurangi beban masyarakat, khususnya di tengah pandemi COVID-19 ini. Dengan terpenuhinya kebutuhan, masyarakat bisa mengurangi aktivitas di luar sehingga kita bisa memutus mata rantai penularan COVID-19," kata Rusmiati didampingi Lurah Sawahan Legendaria Okta dan Kepala Perum Bulog Sub Divre Sampit Roni Hadianto.
Baca juga: Bapenda Kotim berharap penguatan sinergitas dongkrak PAD
Suharti, salah seorang penerima bantuan mengaku sangat senang. Dia berterima kasih kepada pemerintah yang telah memperhatikan nasib masyarakat di tengah situasi sulit ini.
"Selama ini saya hanya berharap pemberian anak saya, tapi sekarang kondisi sulit. Bantuan ini sangat bermanfaat. Mudah-mudahan berkelanjutan," harap Suharti.
Warga lainnya, Timah mengaku juga sangat senang mendapat bantuan tersebut. Dengan memikul beras 10 kilogram di atas kepalanya, Timah pulang dengan wajah ceria dengan membawa bantuan tersebut.
"Saya ini bekerja sebagai pengangkut bata, tapi sekarang ini sering tidak ada kerjaan. Makanya saya senang dapat bantuan ini karena sangat membantu buat makan sehari-hari. Kalau bisa bantuan ini terus-menerus," demikian Timah.
Baca juga: Generasi muda Kotim didorong meningkatkan daya saing tanpa melupakan takwa