Wabup Bartim ingatkan pelatihan paskibraka tetap terapkan prokes

id Paskibraka bartim, pandemi covid 19, protokol kesehatan, tamiang layang, hut ri, hari kemerdekaan, kalteng

Wabup Bartim ingatkan pelatihan paskibraka tetap terapkan prokes

Paskibraka Barito Timur mengikuti pelatihan pengibaran bendera merah putih di Tamiang Layang, Kamis,(12/8). Pelatihan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.  (ANTARA/HO-Diskominfo)

Tamiang Layang (ANTARA) - Wakil Bupati Barito Timur, Habib Said Abdul Saleh meminta semua pihak yang terlibat dalam pendidikan dan pelatihan paskibraka untuk tetap mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya mencegah serta mengendalikan penyebaran COVID-19.

“Itu hal utama yang kami tekankan kepada mereka dan harus menjadi perhatian,” kata Habib Saleh di Tamiang Layang, Jumat.

Menurutnya, semua yang terlibat harus bekerja keras serta bekerja sama untuk saling menjaga kesehatan dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan paskibraka.

“Saya minta panitia dan pelatih harus bersikap serta bertindak tegas sebagai langkah mencegah penyebaran COVID-19 terhadap para peserta maupun pihak lainnya,” terangnya.

Komandan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Barito Timur, Ipda Purwono mengatakan, pelatihan selama sepekan ini terus digenjot dan menerapkan protokol kesehatan.

“Hingga saat ini latihan terus berlanjut untuk mempersiapkan pengibaran bendera merah putih pada 17 Agustus 2021 nanti,” jelas Purwono.

Menurutnya, kesiapan saat ini sudah mencapai 80 persen. Pihaknya akan terus melakukan pematangan agar pada hari pelaksanaan pengibaran bendera merah putih semua berjalan lancar.

Diungkapkannya, pembukaan pelatihan dimulai pada Jumat (6/8) dan pendidikan pelatihan dimulai Sabtu (7/8). Pelatihan tersebut hingga saat ini sudah berjalan satu pekan.

Anggota paskibraka yang mengikuti pendidikan dan pelatihan berjumlah 36 orang. Mereka mewakili SMA sederajat dari berbagai wilayah di Barito Timur.

Sebelum dimulainya pendidikan dan pelatihan, mereka juga telah mengikuti proses tes usap antigen di Puskesmas Tamiang Layang, guna memastikan kondisi kesehatan.

“Paskibraka yang mengikuti diklat menjalani karantina selama 12 hari. Ini agar tidak ada terpapar COVID-19,” ungkap Purwono.

Walaupun di masa pandemi COVID-19, pelatihan tetap dilaksanakan dengan pengawalan ketat dan menerapkan protokol kesehatan.

“Dalam latihan kami menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, dilarang bersentuhan atau jaga jarak dan tidak berkerumun," ucapnya.

Kemudian usai pelatihan, mereka langsung diminta membersihkan diri dengan mandi, serta menjalani karantina lagi sesuai ketentuan.