Buntok, Kalteng (ANTARA) - Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Buntok, Barito Selatan, Kalimantan Tengah terus memantau perkembangan kesehatan warga binaan yang terkonfirmasi positif COVID-19.
"Kita bekerjasama dengan puskesmas Buntok melakukan pengecekan kesehatan warga binaan yang terkonfirmasi Corona Virus Disease-19 (COVID-19)," kata Kepala Sub Pengelolaan dan sekaligus Kepala Humas Rutan Kelas IIB Buntok, Saiful di Buntok, Sabtu.
Ia mengatakan, pada Kamis (19/8) lalu, tim dari Puskesmas Buntok telah mengecek kondisi kesehatan warga binaan.
"Pada intinya, pengecekan ini merupakan upaya kita untuk memastikan kondisi kesehatan warga binaan yang terkonfirmasi COVID-19," ucap Saiful.
Baca juga: 168 orang di Rutan Buntok terkonfirmasi positif COVID-19
Sedangkan untuk pegawai Rutan yang terkonfirmasi, saat ini mereka sedang isolasi mandiri dengan selalu dipantau perkembangan kesehatannya.
"Untuk memutus penyebaran COVID-19 di lingkungan Rutan, kita memisahkan warga binaan yang positif dan negatif dengan membuat blok tersendiri, untuk yang positif kami masukan di blok A dan yang negatif berada di blok B," jelasnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan untuk jumlah pegawai dan warga binaan yang terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 173 orang.
Baca juga: 108 narapidana Rutan Buntok dapat remisi HUT Kemerdekaan
"Data hasil swab pegawai dan warga binaan tersebut telah kita terima dari puskesmas Buntok pada Kamis (19/8) kemarin," tambah Saiful.
Berdasarkan hasil swab 251 orang di Rutan Buntok, ada sebanyak 173 orang yang terdiri dari pegawai dan warga binaan yang dinyatakan positif COVID-19.
"Dari 53 pegawai yang dilakukan swab, 15 diantaranya positif, dan dari 189 warga binaan yang di swab ada sebanyak 158 yang positif COVID-19," jelasnya.
Baca juga: Polda Kalteng tangkap napi kabur dari Rutan Buntok
Ia juga membenarkan, jumlah data yang sebelumnya beredar di sejumlah media online yang menyebutkan ada sebanyak 168 orang di Rutan Buntok yang positif, dan saat ini ada penambahan lima orang, sehingga totalnya ada 173 orang.
"Penambahan lima orang itu karena data hasil swab yang dilakukan puskesmas Buntok beberapa waktu lalu ada yang masih belum keluar dan ada juga yang masih belum terbaca, bahkan ada yang harus diulang swab beberapa kali, namun hasilnya juga belum terbaca," demikian Saiful.
Baca juga: Kapasitas Rutan Klas II B Buntok masih dalam ambang batas wajar