Banjir rendam 12 desa di Pulang Pisau

id Banjir rendam 12 desa di Pulang Pisau, Kalteng, pulang pisau

Banjir rendam 12 desa di Pulang Pisau

Kondisi banjir salah satu desa di Kecamatan Banama Tingang Kabupaten Pulang Pisau yang masih bertahan. ANTARA/ HO- BPBD Pulang Pisau

Pulang Pisau  (ANTARA) - Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Salahudin mengatakan banjir musiman luapan Sungai Kahayan merendam 12 desa, diantaranya di Kecamatan Banama Tingang dan Kahayan Tengah yang mengakibatkan 3.601 jiwa terdampak.

“Banjir di Kecamatan Banama Tingang sudah terjadi selama 17 hari dan sampai saat ini masih bertahan belum surut karena intensitas hujan di daerah hulu masih cukup tinggi,” kata Salahudin, Rabu. 

Berdasarkan laporan harian Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD setempat pada (8/9), terang Salahudin, ada sebanyak 12 desa, 809 kepala keluarga (KK), 3.601 jiwa di dua kecamatan itu yang terdampak akibat banjir. 

Sementara sepanjang 1,26 kilometer ruas Jalan Trans Kalimantan di Desa Penda Barania Kecamatan Kahayan Tengah masih tergenang banjir dengan ketinggian 31 centimeter di titik yang terdalam. 

Dijelaskan Salahudin, sebanyak sembilan desa yang terdampak di Kecamatan Banama Tingang adalah Desa Pahawan sebanyak 25 KK, Ramang 191 KK, Hanua 144 KK, Hurung 57 KK, Tambak 111 KK, Lawang Uru 35 KK, Bawan 30 KK, Tengkahen 35 KK dan Goha sebanyak 10 KK. Ketinggian banjir antara 20-70 centimeter. 

Baca juga: Ditlantas Polda Kalteng terjunkan personel atur lalu lintas di kawasan banjir

Banjir di Kecamatan Kahayan Tengah, terang Salahudin, ada sebanyak 168 KK yang terdampak. Masing-masing Desa Balukom sebanyak 7 KK, Penda Barania 41 KK dan Tanjung Sangalang 120 KK. 

Dikatakan Salahudin, personel BPBD kabupaten setempat bersama TNI, Polri, serta pihak terkait lainnya terus memantau setiap perkembangan di lapangan. 

Informasi dan peringatan dini cuaca BMKG terus disebarluaskan kepada masyarakat agar bisa mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi serta meminimalisir dampak yang ditimbulkan. 

Koordinasi dan penyiapan dukungan peralatan, terang dia, terus disiagakan. Selain itu personel gabungan juga ikut membantu dalam pengamanan dan proses evakuasi kendaraan di Jalan Trans Kalimantan agar bisa melintas didaerah banjir dengan kondisi banyak jalan yang berlubang cukup dalam. 

Baca juga: RSUD Pulang Pisau targetkan naik ke tipe B dalam dua tahun