Jakarta (ANTARA) - Psikolog klinis dewasa lulusan Universitas Padjadjaran Nago Tejena berbagi kiat untuk melakukan relaksasi pikiran dari kesibukan sehari-hari yang mungkin dapat memicu seseorang menjadi lelah secara fisik maupun mental.
Dalam keterangan pers yang diterima, Minggu, Nago mengatakan kiat pertama yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi penggunaan media sosial.
"Terlalu sering membuka media sosial bisa membuat kita menjadi mudah cemas karena informasi yang masuk berlebih dan di luar batas kemampuan kita untuk mengendalikannya," jelas Nago.
Nago menyarankan agar seseorang cukup mencari informasi yang diperlukan saat membuka media sosial atau internet.
"Namun, jangan lupa juga untuk mencari hal-hal lain yang lebih menyenangkan, menghibur atau menginspirasi agar suasana hati lebih tenang."
Baca juga: Kenali perbedaan produktif dan bekerja berlebihan
Lebih lanjut, kiat yang disarankan Nago adalah memulai hobi baru seperti memasak, yang semakin digemari masyarakat di tengah pandemi.
"Fungsi memasak bukan cuma untuk sebagai hiburan atau pengalihan. Memasak bisa membantu kita untuk tetap produktif, sehingga tidak hanya pasif lantaran dipaksa pandemi," ujar dia.
Hobi lainnya yang bisa dicoba adalah mempercantik halaman rumah dengan berkebun.
Selain menambah estetika serta kesejukan rumah, berkebun juga bermanfaat untuk menyegarkan pikiran, sehingga menjadi salah satu hobi banyak masyarakat selama pandemi.
"Berkebun memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan mental kita. Kita bisa melatih konsentrasi, menata dengan mindful, serta kembali terkoneksi dengan alam yang mungkin selama ini kita tinggalkan," jelas Nago.
Kiat lainnya adalah melakukan olahraga di rumah, yang menurut Nago selain membuat tubuh lebih bugar juga dapat meningkatkan kesehatan mental.
Selanjutnya bila rasa cemas kian berlarut, Nago menyarankan untuk menghubungi ahli atau profesional. Menurut dia, gangguan kecemasan berlebih yang telah mengganggu pola hidup atau membuat selalu gelisah menjadi tanda seseorang perlu bantuan profesional.
"Meminta bantuan profesional kesehatan mental bukanlah suatu hal yang memalukan. Justru langkah tersebut adalah bukti bahwa kita peduli dan sadar akan pentingnya menjaga diri," ujarnya.
Berita Terkait
Mengenal gejala gangguan mental pada ibu seusai melahirkan
Senin, 18 Maret 2024 16:41 Wib
Ini manfaat membereskan barang bagi kesehatan mental
Minggu, 17 Maret 2024 20:19 Wib
Menjadi korban bullying bisa tingatkan risiko kesehatan mental anak
Jumat, 16 Februari 2024 11:59 Wib
Asensio ingin bagikan mental juara Real Madrid kepada PSG
Selasa, 13 Februari 2024 8:14 Wib
Sukseskan Pemilu di Sukamara, petugas penyelenggara diminta siapkan fisik dan mental
Sabtu, 10 Februari 2024 14:29 Wib
Benarkah makan buah kiwi dapat tingkatkan kesehatan mental dalam 4 hari?
Rabu, 31 Januari 2024 15:18 Wib
Atur pola makan untuk kesehatan usus dan mental
Senin, 15 Januari 2024 11:48 Wib
Penjelasan dokter terkait tahapan gejala gangguan mental
Rabu, 10 Januari 2024 23:31 Wib