Kejaksaan siap dampingi BPN cegah kasus pertanahan di Kalteng
Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah Iman Wijaya menyambut baik keinginan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kalimantan Tengah yang akan menggandeng pihaknya dalam upaya pencegahan kasus pertanahan baik berbentuk sengketa, konflik maupun perkara pertanahan.
"Kami sangat menyambut baik hal ini karena kejaksaan memiliki bidang Datun (Perdata dan Tata Usaha Negara) yang memiliki fungsi preventif terjadinya permasalahan hukum," kata Iman di Palangka Raya, Rabu.
Iman menjelaskan bidang Datun merupakan salah satu dari tiga bidang yang dimiliki kejaksaan dalam penanganan permasalahan hukum. Dua lagi adalah bidang pidana umum, pidana khusus yang bersifat represif penegakan hukum.
Sementara itu, Koordinator bidang Datun Erianto N menekankan pentingnya peranan bidang Datun yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal oleh jajaran pemerintah termasuk BPN.
Menurut Erianto hal itu disebabkan selain banyak yang belum memahami fungsi Datun kejaksaan juga adanya pemahaman masyarakat umum bahwa kejaksaan identik dengan penindakan perkara baik pidana biasa maupun tindak pidana korupsi.
Hal itu disampaikan Erianto mewakili Asisten Perdata dan Tata usaha Negara Edi Irsan Kurniawan dalam kegiatan sosialisasi lengkap pencegahan kasus pertanahan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2021 yang dilaksanakan di salah hotel di Jalan RTA Milono Palangka Raya.
Erianto menjelaskan fungsi Datun kejaksaan terdiri dari beberapa bentuk kegiatan. Pertama, memberikan bantuan hukum mewakili kepentingan pemerintah atau negara berdasarkan kuasa khusus kepada jaksa pengacara negara.
Hal itu dalam rangka penegakan hukum perdata, tata usaha negara atau arbitrase baik secara litigasi atau gugatan ke pengadilan maupun nonlitigasi guna memelihara ketertiban hukum, kepastian hukum, dan melindungi kepentingan negara dan pemerintah serta hak-hak keperdataan masyarakat termasuk mewakili pemerintah sebagai tergugat atau turut tergugat.
Kedua, memberikan pertimbangan hukum yang terdiri dari pemberian pendapat hukum (legal opinion) berupa pendapat tertulis sesuai dengan fakta hukum tentang suatu permasalahan hukum perdata dan tata usaha negara dengan fokus kepada permasalahan yang mungkin akan terjadi.
Kemudian pendampingan hukum (legal asistance) dalam bentuk pendapat hukum secara berkelanjutan atas suatu kegiatan yang diajukan oleh pemohon dan diakhiri dengan kesimpulan atas pemberian pendapat hukum tersebut berupa berita acara pendampingan hukum yang dilaksanakan selama kegiatan berlangsung.
Baca juga: Timsus Pemberantasan Korupsi Kejari geledah kantor KPU Kapuas
Selanjutnya audit hukum (legal audit) berupa kegiatan pemeriksaan secara menyeluruh dan seksama dari segi hukum terhadap suatu perbuatan yang telah dilaksanakan yang berkaitan dengan hukum perdata untuk menggambarkan kepatuhan terhadap ketentuan hukum atas suatu kegiatan atau badan hukum secara yuridis normatif.
"Bentuk bantuan hukum yang diberikan bukanlah sebagai “stempel pembenar” atas kegiatan yang dilaksanakan sehingga para pihak merasa aman dari penindakan oleh penegak hukum bila melakukan kekeliruan," tegas Erianto.
Namun, lanjutnya, pihaknya hanya sebatas memberikan rambu-rambu secara yuridis untuk menjadi pedoman kegiatan. Diibaratkan orangtua memberikan nasihat kepada anaknya yang hendak merantau. Semua tindakan sang anak merupakan tanggung jawab anak bersangkutan.
Erianto menerangkan peran lain yang dapat dilaksanakan oleh Datun Kejaksaan adalah pemberian jasa hukum dalam bentuk sebagai negosiator, fasilitator maupun konsiliator dalam rangka menyelamatkan dan memulihkan keuangan atau kekayaan negara serta menegakkan kewibawaan pemerintah.
Lalu kegiatan pemberian pelayanan hukum berupa pendapat, konsultasi dan informasi kepada masyarakat luas baik secara tertulis maupun lisan yang meliputi orang perorangan dan badan hukum, terkait masalah datun, maupun kegiatan bantuan hukum/pertimbangan hukum dalam rangka menyelamatkan kekayaan negara disamping mewakili pemerintah apabila terjadi Konstitusional Review ke Mahkamah Konstitusi maupun Judicial Review ke Mahkamah Agung.
"Kami mengajak BPN se-Kalimantan Tengah untuk bergandengan tangan dengan jajaran Datun untuk bersama-sama meminimalisir terjadinya sengketa pertanahan di Bumi Tambun Bungai ini," demikian Erianto.
Baca juga: Kejari Gumas terus berupaya tingkatkan kesadaran hukum masyarakat
"Kami sangat menyambut baik hal ini karena kejaksaan memiliki bidang Datun (Perdata dan Tata Usaha Negara) yang memiliki fungsi preventif terjadinya permasalahan hukum," kata Iman di Palangka Raya, Rabu.
Iman menjelaskan bidang Datun merupakan salah satu dari tiga bidang yang dimiliki kejaksaan dalam penanganan permasalahan hukum. Dua lagi adalah bidang pidana umum, pidana khusus yang bersifat represif penegakan hukum.
Sementara itu, Koordinator bidang Datun Erianto N menekankan pentingnya peranan bidang Datun yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal oleh jajaran pemerintah termasuk BPN.
Menurut Erianto hal itu disebabkan selain banyak yang belum memahami fungsi Datun kejaksaan juga adanya pemahaman masyarakat umum bahwa kejaksaan identik dengan penindakan perkara baik pidana biasa maupun tindak pidana korupsi.
Hal itu disampaikan Erianto mewakili Asisten Perdata dan Tata usaha Negara Edi Irsan Kurniawan dalam kegiatan sosialisasi lengkap pencegahan kasus pertanahan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2021 yang dilaksanakan di salah hotel di Jalan RTA Milono Palangka Raya.
Erianto menjelaskan fungsi Datun kejaksaan terdiri dari beberapa bentuk kegiatan. Pertama, memberikan bantuan hukum mewakili kepentingan pemerintah atau negara berdasarkan kuasa khusus kepada jaksa pengacara negara.
Hal itu dalam rangka penegakan hukum perdata, tata usaha negara atau arbitrase baik secara litigasi atau gugatan ke pengadilan maupun nonlitigasi guna memelihara ketertiban hukum, kepastian hukum, dan melindungi kepentingan negara dan pemerintah serta hak-hak keperdataan masyarakat termasuk mewakili pemerintah sebagai tergugat atau turut tergugat.
Kedua, memberikan pertimbangan hukum yang terdiri dari pemberian pendapat hukum (legal opinion) berupa pendapat tertulis sesuai dengan fakta hukum tentang suatu permasalahan hukum perdata dan tata usaha negara dengan fokus kepada permasalahan yang mungkin akan terjadi.
Kemudian pendampingan hukum (legal asistance) dalam bentuk pendapat hukum secara berkelanjutan atas suatu kegiatan yang diajukan oleh pemohon dan diakhiri dengan kesimpulan atas pemberian pendapat hukum tersebut berupa berita acara pendampingan hukum yang dilaksanakan selama kegiatan berlangsung.
Baca juga: Timsus Pemberantasan Korupsi Kejari geledah kantor KPU Kapuas
Selanjutnya audit hukum (legal audit) berupa kegiatan pemeriksaan secara menyeluruh dan seksama dari segi hukum terhadap suatu perbuatan yang telah dilaksanakan yang berkaitan dengan hukum perdata untuk menggambarkan kepatuhan terhadap ketentuan hukum atas suatu kegiatan atau badan hukum secara yuridis normatif.
"Bentuk bantuan hukum yang diberikan bukanlah sebagai “stempel pembenar” atas kegiatan yang dilaksanakan sehingga para pihak merasa aman dari penindakan oleh penegak hukum bila melakukan kekeliruan," tegas Erianto.
Namun, lanjutnya, pihaknya hanya sebatas memberikan rambu-rambu secara yuridis untuk menjadi pedoman kegiatan. Diibaratkan orangtua memberikan nasihat kepada anaknya yang hendak merantau. Semua tindakan sang anak merupakan tanggung jawab anak bersangkutan.
Erianto menerangkan peran lain yang dapat dilaksanakan oleh Datun Kejaksaan adalah pemberian jasa hukum dalam bentuk sebagai negosiator, fasilitator maupun konsiliator dalam rangka menyelamatkan dan memulihkan keuangan atau kekayaan negara serta menegakkan kewibawaan pemerintah.
Lalu kegiatan pemberian pelayanan hukum berupa pendapat, konsultasi dan informasi kepada masyarakat luas baik secara tertulis maupun lisan yang meliputi orang perorangan dan badan hukum, terkait masalah datun, maupun kegiatan bantuan hukum/pertimbangan hukum dalam rangka menyelamatkan kekayaan negara disamping mewakili pemerintah apabila terjadi Konstitusional Review ke Mahkamah Konstitusi maupun Judicial Review ke Mahkamah Agung.
"Kami mengajak BPN se-Kalimantan Tengah untuk bergandengan tangan dengan jajaran Datun untuk bersama-sama meminimalisir terjadinya sengketa pertanahan di Bumi Tambun Bungai ini," demikian Erianto.
Baca juga: Kejari Gumas terus berupaya tingkatkan kesadaran hukum masyarakat