Jakarta (ANTARA) - Video musik lagu "Perra" dari J Balvin telah dihapus dari YouTube setelah mendapat reaksi keras karena menampilkan gambaran wanita kulit hitam yang "rasis" dan "misoginis".
Mengutip USA Today, "Perra" merupakan terjemahan yang berarti "anjing" dalam bahasa Inggris. Tetapi biasanya kata ini digunakan sebagai istilah yang menghina wanita dalam bahasa Spanyol.
Baca juga: Koleksi 'Colores Capsule' dari GUESS x J Balvin hadir di Indonesia
Video musik "Perra" menampilkan rapper Dominika Tokishca yang menggambarkan dia dan orang kulit berwarna lainnya sebagai binatang. Sedangkan Balvin terlihat berjalan dengan dua wanita kulit hitam dengan tali di satu titik.
Dalam video tersebut Dominika juga terlihat di sebuah rumah anjing dan merangkak. Selain itu, dia juga tampak diberi makan ayam goreng dan sereal dalam mangkuk anjing.
Awalnya, video musik yang disutradarai oleh Raymi Paulus tersebut telah dirilis di platform streaming pada 10 September. Namun Billboard dan The Los Angeles Times mengabarkan bahwa video tersebut telah dihapus pada hari Minggu.
Dalam sebuah surat, Wakil Presiden Kolombia Marta Lucia Ramirez dan Penasihat Presiden untuk Kesetaraan Perempuan Gheidy Gallo Santos menyebutkan bahwa video Balvin tersebut sebagai "seksis, rasis, machista, dan misoginis".
"Artis menggunakan gambar wanita dan orang (dari) keturunan Afro yang disajikan dengan telinga anjing. Sambil berjalan, penyanyi membawa dua wanita keturunan Afro diikat dengan rantai leher dan merangkak di lantai seperti binatang atau budak," tulis mereka dalam surat terbukanya.
"Seolah-olah tidak cukup dengan itu, lirik lagu melanggar hak-hak perempuan membandingkannya dengan binatang yang harus dikuasai dan diperlakukan dengan buruk," lanjut pernyataan itu.
Para warganet juga setuju dengan surat terbuka tersebut. Akan tetapi belum dikabarkan secara detail apakah video musik "Perra" dihapus oleh pihak YouTube atau Balvin.
Baca juga: Perangi rasisme, Hamilton raih Laireus Award
Baca juga: Neymar dilarang bermain dua laga Liga Prancis
Baca juga: Merasa jadi korban rasisme, Neymar 'ngamuk' di Twitter