Banyak belum divaksin, Wabup akui Kobar rawan terjadi 'ledakan' COVID-19

id Wakil Bupati Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Ahmadi Riansyah, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kotawaringin Barat, Kalteng, Kobar, COVID-19 di Kot

Banyak belum divaksin, Wabup akui Kobar rawan terjadi 'ledakan' COVID-19

Wakil Bupati Kotawaringin Barat Ahmadi Riansyah. ANTARA/HO

Pangkalan Bun, Kobar (ANTARA) - Wakil Bupati Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Ahmadi Riansyah mengakui bahwa penularan COVID-19 di wilayah setempat masih terus terjadi, bahkan rawan terjadi 'ledakan' akibat banyak masyarakat yang belum divaksin.

"Jangan menganggap COVID-19 sudah selesai. Di Kobar masih ada penularan baru, bahkan belakangan ini kasusnya naik lagi," kata Ahmadi di Pangkalan Bun, kemarin.

Dia menegaskan pengakuan tersebut sama sekali tidak ada niat membuat masyarakat khawatir, melainkan upaya mengingatkan sekaligus menyadarkan bahwa COVID-19 belum berakhir. Dengan begitu, masyarakat bisa tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dan aktif mendapatkan vaksinasi COVID-19.

Ahmadi mengatakan ancaman adanya gelombang ketiga COVID-19 juga berpeluang besar terjadi. Apalagi masih banyaknya masyarakat Kobar yang belum mendapatkan vaksin. Sebab, dari 203 ribu jiwa yang harus divaksin, baru sekitar 61, 9 persen atau 125.969 orang mendapat dosis I, dan dosis kedua sangat kecil, yakni sekitar 27 persen atau 56.628 orang. 

"Vaksinasi dosis II ini yang terus digenjot di Kobar, supaya herd immunity atau kekebalan kelompok benar-benar tercipta. Setidaknya 80 persen dari target di Kobar bisa divaksin," ucapnya.

Baca juga: RSUD di Kobar mulai berlakukan tarif PCR Rp300 ribu

Pemerintah Kabupaten beserta berbagai pihak di Kobar terus berupaya mengoptimalkan vaksinasi. Hanya, dosis vaksin di kabupaten setempat masih terbatas, sehingga membuat upaya vaksinasi belum sesuai dengan yang diharapkan. 

"Cara ampuh menekan kasus COVID-19 di Kobar sekarang ini ya harus tetap perketat Protokol kesehatan, terutama tempat yang ramai. Ini harus diawasi secara benar, agar tidak terjadi gelombang ketiga 'ledakan' COVID-19," demikian Ahmadi.

Baca juga: Tingkat pelayanan kesehatan ke ODGJ, Pemkab Kobar sediakan bangsal