Kakanwil Kemenkumham Kalteng minta pegawai terapkan nilai kepahlawanan
Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kakanwil Kemenkumham) Kalimantan Tengah Ilham Djaya, meminta para ASN dan seluruh pegawai di jajaranya menerapkan nilai kepahlawanan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Melalui momentum peringatan Hari Pahlawan tahun ini, marilah kita jadikan dan terapkan nilai-nilai kepahlawanan sebagai inspirasi untuk inovasi dan daya kreasi dalam memberikan pelayanan," kata Ilham di Palangka Raya, Rabu.
Dia juga menambahkan pada dasarnya setiap orang bisa menjadi pahlawan di berbagai bidang termasuk pada sektor ekonomi di lingkungan keluarga dan komunitas.
Membacakan amanat Mensos Tri Rismaharini dalam peringatan Hari Pahlawan yang dilaksanakan di lingkungan Kanwil Kemenkumham Kalteng, Ilham Djaya juga meminta seluruh jajaran pegawai saling bahu-membahu, penuh keikhlasan dan tanggung jawab berkontribusi bagi bangsa dan negara.
Dia mengatakan pertempuran 10 November 1945 di Surabaya yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan harus dicontoh sebagai satu tekad, gigih, pantang menyerah dan mengedepankan persatuan dalam dalam setiap perjuangan.
"Semangat, tekad dan keyakinan pahlawan, harusnya dapat menginspirasi dan menggerakkan kita semua mengemban misi, salah satunya dalam mengentaskan kemiskinan dan kebodohan dalam arti yang luas. Ini sejalan dengan tema Hari Pahlawan 2021 'Pahlawanku Inspirasiku'," jelasnya.
Pada peringatan Hari Pahlawan ini, Ilham Djaya yang bertindak sebagai inspektur upacara didampingi Pimpinan Tinggi Pratama Kepala Divisi Pemasyarakatan Yudi Suseno, Kepala Divisi Keimigrasian Ignatius Purwanto. Bertindak sebagai komandan upacara Kepala Sub Bidang Bimbingan dan Pengentasan Anak Edi Suprianto.
Di sela kegiatan upacara kakanwil menyerahkan piagam penghargaan terkait bantuan dan dukungan dalam program vaksinasi serta penanganan COVID-19 kepada Mariana Sitinjak, Andri Rayadi, Susi Marisandy dan Wulandari Yupiami.
Menurutnya, mereka yang telah memberikan dharma baktinya dengan baik dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab juga menjadi pahlawan. Pahlawan bukan berarti harus berjuang dengan memanggul senjata.
"Seperti teman-teman yang terus bekerja meningkatkan profesi di bidangnya masing-masing. Kepahlawanan itu kuncinya adalah ikhlas, kalau kita ikhlas semua akan menjadi bahagia, makanya sebagai ASN kuncinya adalah Ikhlas," tegasnya.
"Melalui momentum peringatan Hari Pahlawan tahun ini, marilah kita jadikan dan terapkan nilai-nilai kepahlawanan sebagai inspirasi untuk inovasi dan daya kreasi dalam memberikan pelayanan," kata Ilham di Palangka Raya, Rabu.
Dia juga menambahkan pada dasarnya setiap orang bisa menjadi pahlawan di berbagai bidang termasuk pada sektor ekonomi di lingkungan keluarga dan komunitas.
Membacakan amanat Mensos Tri Rismaharini dalam peringatan Hari Pahlawan yang dilaksanakan di lingkungan Kanwil Kemenkumham Kalteng, Ilham Djaya juga meminta seluruh jajaran pegawai saling bahu-membahu, penuh keikhlasan dan tanggung jawab berkontribusi bagi bangsa dan negara.
Dia mengatakan pertempuran 10 November 1945 di Surabaya yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan harus dicontoh sebagai satu tekad, gigih, pantang menyerah dan mengedepankan persatuan dalam dalam setiap perjuangan.
"Semangat, tekad dan keyakinan pahlawan, harusnya dapat menginspirasi dan menggerakkan kita semua mengemban misi, salah satunya dalam mengentaskan kemiskinan dan kebodohan dalam arti yang luas. Ini sejalan dengan tema Hari Pahlawan 2021 'Pahlawanku Inspirasiku'," jelasnya.
Pada peringatan Hari Pahlawan ini, Ilham Djaya yang bertindak sebagai inspektur upacara didampingi Pimpinan Tinggi Pratama Kepala Divisi Pemasyarakatan Yudi Suseno, Kepala Divisi Keimigrasian Ignatius Purwanto. Bertindak sebagai komandan upacara Kepala Sub Bidang Bimbingan dan Pengentasan Anak Edi Suprianto.
Di sela kegiatan upacara kakanwil menyerahkan piagam penghargaan terkait bantuan dan dukungan dalam program vaksinasi serta penanganan COVID-19 kepada Mariana Sitinjak, Andri Rayadi, Susi Marisandy dan Wulandari Yupiami.
Menurutnya, mereka yang telah memberikan dharma baktinya dengan baik dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab juga menjadi pahlawan. Pahlawan bukan berarti harus berjuang dengan memanggul senjata.
"Seperti teman-teman yang terus bekerja meningkatkan profesi di bidangnya masing-masing. Kepahlawanan itu kuncinya adalah ikhlas, kalau kita ikhlas semua akan menjadi bahagia, makanya sebagai ASN kuncinya adalah Ikhlas," tegasnya.