Peningkatan jalan dalam kota Sampit direalisasikan bertahap
Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Halikinnor mulai merealisasikan salah satu janji politiknya yaitu meningkatkan jalan dalam kota Sampit meski dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan anggaran.
"Semua sudah didata dan kita masukkan dalam usulan tahun 2022, tapi tentu akan dilihat skala prioritas karena harus menyesuaikan kemampuan anggaran daerah kita," kata Halikinnor di Sampit, Senin.
Hal itu disampaikan Halikinnor didampingi Sekretaris Daerah Fajrurrahman dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Machmoer saat meninjau peningkatan Jalan Christopel Mihing ujung.
Jalan yang terletak di Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang itu ditingkatkan dengan pengaspalan dan pembuatan Siring agar jalan tidak longsor.
Jalan yang dikerjakan sepanjang 1,2 kilometer dengan lebar badan jalan 7 meter dan lebar aspal 5 meter. Pekerjaan ini menghabiskan anggaran sekitar Rp6,020 miliar dengan target penyelesaian oleh kontraktor sebelum 10 Desember 2021.
Halikinnor mengatakan, peningkatan jalan ini merupakan bagian dari visi dan misi pemerintahannya untuk menciptakan Sampit Terang dan Bebas Banjir.
Baca juga: Pemkab Kotim pastikan kirim bantuan untuk korban banjir
Peningkatan jalan juga disertai pembenahan drainase dengan tujuan agar air mudah mengalir ke sungai sehingga tidak sampai meluber ke jalan atau permukiman penduduk.
Langkah ini secara bertahap diharapkan dapat membuat seluruh drainase di kota ini berfungsi maksimal sehingga banjir tidak terjadi lagi. Setidaknya jika curah hujan sangat tinggi maka genangan tidak sampai terlalu lama karena air akan dengan cepat mengalir ke sungai melalui drainase yang berfungsi dengan baik.
Halikinnor juga menyebut bahwa tahun 2022 nanti pihaknya akan menuntaskan pengaspalan jalan baru menuju Bandara Haji Asan Sampit. Saat ini ada sekitar 150 meter yang belum beraspal dan rencananya akan diprioritaskan untuk diaspal pada 2022 nanti.
"Kami berusaha keras agar peningkatan jalan dan penanganan banjir ini bisa terlaksana dengan baik. Tentunya kondisi infrastruktur di pelosok juga tetap menjadi perhatian serius kami," demikian Halikinnor.
Baca juga: DPRD Kotim minta pemkab percepat rekonstruksi fungsi drainase atasi banjir
"Semua sudah didata dan kita masukkan dalam usulan tahun 2022, tapi tentu akan dilihat skala prioritas karena harus menyesuaikan kemampuan anggaran daerah kita," kata Halikinnor di Sampit, Senin.
Hal itu disampaikan Halikinnor didampingi Sekretaris Daerah Fajrurrahman dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Machmoer saat meninjau peningkatan Jalan Christopel Mihing ujung.
Jalan yang terletak di Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang itu ditingkatkan dengan pengaspalan dan pembuatan Siring agar jalan tidak longsor.
Jalan yang dikerjakan sepanjang 1,2 kilometer dengan lebar badan jalan 7 meter dan lebar aspal 5 meter. Pekerjaan ini menghabiskan anggaran sekitar Rp6,020 miliar dengan target penyelesaian oleh kontraktor sebelum 10 Desember 2021.
Halikinnor mengatakan, peningkatan jalan ini merupakan bagian dari visi dan misi pemerintahannya untuk menciptakan Sampit Terang dan Bebas Banjir.
Baca juga: Pemkab Kotim pastikan kirim bantuan untuk korban banjir
Peningkatan jalan juga disertai pembenahan drainase dengan tujuan agar air mudah mengalir ke sungai sehingga tidak sampai meluber ke jalan atau permukiman penduduk.
Langkah ini secara bertahap diharapkan dapat membuat seluruh drainase di kota ini berfungsi maksimal sehingga banjir tidak terjadi lagi. Setidaknya jika curah hujan sangat tinggi maka genangan tidak sampai terlalu lama karena air akan dengan cepat mengalir ke sungai melalui drainase yang berfungsi dengan baik.
Halikinnor juga menyebut bahwa tahun 2022 nanti pihaknya akan menuntaskan pengaspalan jalan baru menuju Bandara Haji Asan Sampit. Saat ini ada sekitar 150 meter yang belum beraspal dan rencananya akan diprioritaskan untuk diaspal pada 2022 nanti.
"Kami berusaha keras agar peningkatan jalan dan penanganan banjir ini bisa terlaksana dengan baik. Tentunya kondisi infrastruktur di pelosok juga tetap menjadi perhatian serius kami," demikian Halikinnor.
Baca juga: DPRD Kotim minta pemkab percepat rekonstruksi fungsi drainase atasi banjir