Singapura dukung Indonesia tangani terorisme dan radikalisme
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Singapura mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam menangani tindak terorisme dan radikalisme dengan menjalin kerja sama bilateral yang semakin kuat antara kedua negara.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Keamanan Nasional Singapura Teo Chee Hean saat menemui Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Istana Wapres Jakarta, Rabu.
"Saya sangat menghargai pandangan Bapak Wapres terhadap kerja sama di bidang kontraekstremisme ini. Saya paham Bapak Wapres memiliki banyak keahlian di bidang tersebut," kata Teo di Jakarta, Rabu.
Singapura terus berkomitmen pada upaya global untuk mencegah dan melawan radikalisasi serta ekstremisme dengan menggunakan kekerasan.
Indonesia dan Singapura telah menyepakati dan menandatangani perjanjian kerja sama kedua negara dalam Operasi Fasilitas Informasi Kontraterorisme atau Counter Terrorism Information Facility (CTIF) guna memperkuat diplomasi dan pertahanan terkait isu terorisme melalui pertukaran informasi.
Selain Indonesia dan Singapura, CTIF beranggotakan negara-negara kawasan, yakni Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Thailand, Australia, Amerika Serikat, dan Selandia Baru.
Forum CTIF merupakan media dalam mendeteksi dan mencegah sejak dini terhadap aksi terorisme di kawasan dengan saling bertukar informasi dengan memanfaatkan teknologi.
Selain terkait isu kontraradikalisasi, Wapres Ma’ruf dan Menteri Teo berdiskusi terkait upaya kerja sama bilateral di sektor ekonomi dan pendidikan.
Wapres menyambut baik perjanjian kerja sama antara Indonesia dan Singapura di bidang pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) kedua negara.
"Rencana kerja sama untuk mendorong peningkatan kualitas SDM yang unggul dan mampu menghadapi berbagai tantangan pada masa depan," ujar Wapres.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Keamanan Nasional Singapura Teo Chee Hean saat menemui Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Istana Wapres Jakarta, Rabu.
"Saya sangat menghargai pandangan Bapak Wapres terhadap kerja sama di bidang kontraekstremisme ini. Saya paham Bapak Wapres memiliki banyak keahlian di bidang tersebut," kata Teo di Jakarta, Rabu.
Singapura terus berkomitmen pada upaya global untuk mencegah dan melawan radikalisasi serta ekstremisme dengan menggunakan kekerasan.
Indonesia dan Singapura telah menyepakati dan menandatangani perjanjian kerja sama kedua negara dalam Operasi Fasilitas Informasi Kontraterorisme atau Counter Terrorism Information Facility (CTIF) guna memperkuat diplomasi dan pertahanan terkait isu terorisme melalui pertukaran informasi.
Selain Indonesia dan Singapura, CTIF beranggotakan negara-negara kawasan, yakni Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Thailand, Australia, Amerika Serikat, dan Selandia Baru.
Forum CTIF merupakan media dalam mendeteksi dan mencegah sejak dini terhadap aksi terorisme di kawasan dengan saling bertukar informasi dengan memanfaatkan teknologi.
Selain terkait isu kontraradikalisasi, Wapres Ma’ruf dan Menteri Teo berdiskusi terkait upaya kerja sama bilateral di sektor ekonomi dan pendidikan.
Wapres menyambut baik perjanjian kerja sama antara Indonesia dan Singapura di bidang pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) kedua negara.
"Rencana kerja sama untuk mendorong peningkatan kualitas SDM yang unggul dan mampu menghadapi berbagai tantangan pada masa depan," ujar Wapres.