UMPR latih siswa SMA olah kain perca jadi tas belanja

id Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, UMPR, Kalimantan Tengah, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UMPR, Gusti Iqbal Tawaqal MT, Kalteng, siswa SMA dilat

UMPR latih siswa SMA olah kain perca jadi tas belanja

Tim dosen Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) melalui program pengabdian masyarakat, melatih siswa SMK mengolah kain perca menjadi tas belanja di Palangka Raya, beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-UMPR

Palangka Raya (ANTARA) - Tim dosen Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR), Kalimantan Tengah, melalui program pengabdian masyarakat, melatih siswa SMK mengolah kain perca menjadi tas belanja.

"Kegiatan ini diikuti 10 siswa kelas 11 SMKN 3 Palangka Raya Jurusan Tata Busana. Mereka didampingi dua guru," kata Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UMPR Gusti Iqbal Tawaqal MT di Palangka Raya, Jumat.

Dikatakan, melalui pelatihan itu, diharapkan para siswa dapat mengembangkan semangat kewirausahaan. Terlebih lagi, di masa pandemi, setiap masyarakat harus semakin kreatif dan inovatif untuk meningkatkan ekonomi.

Selain itu, pelatihan juga bertujuan meningkatkan kepedulian siswa dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dengan memanfaatkan kain perca menjadi tas belanja, jumlah sampah yang dibuang ke TPS juga berkurang.

Gusti menerangkan, pada pelatihan tersebut, peserta diberikan materi secara langsung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat.

"Pelatihan dibagi menjadi dua ruangan. Setiap ruangan hanya diikuti lima peserta didik, ditambah 4 pemateri dan satu guru pendamping," katanya.

Materi yang diberikan kepada para siswa yakni pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan. Kemudian peluang wirausaha untuk meningkatkan ekonomi serta membuka lapangan pekerjaan. Peserta juga dibekali keahlian dasar tata busana.

"Materi pembuatan tas dari kain perca dibuat melalui video tutorial, melibatkan penjahit profesional. Usai mendapat video, peserta diminta membuat tas dengan dimonitoring oleh tim pengmas," katanya.

Baca juga: Farmasi UMPR latih siswa SMA membuat sabun berbahan ekstrak rambusa

Setiap peserta, lanjut dia, diberi tugas membuat dua tas berbahan kain perca. untuk desain, motif dan ukuran diserahkan sepenuhnya kepada peserta pelatihan.

"Tahapan kegiatan dimulai observasi ke sekolah pada 2 Agustus. Kemudian pembuatan video tutorial pada 28 Agustus. Dilanjutkan pemaparan dan pembuatan tas pada 7 Oktober lalu," katanya.

Hasil pelatihan berupa 20 tas kain perca. Oleh tim pengabdian masyarakat UMPR, kemudian dipasarkan dengan harga masing-masing Rp20.000.

Dosen UMPR yang terlibat pada program pengabdian masyarakat itu, terdiri dari Gusti Iqbal, Endang Sri Suyati, Achmad Zainul dan Haris Munandar.

"Melalui pelatihan ini kami harap para siswa semakin kreatif memanfaatkan limbah kain perca menjadi produk yang bernilai ekonomi," kata Gusti.

Baca juga: UMPR: Minimalkan kerusakan ekologi melalui pengembangan ekowisata