Pemkab Kotim apresiasi warga Flobamora NTT dukung pembangunan daerah

id Pemkab Kotim apresiasi warga Flobamora NTT dukung pembangunan daerah, kalteng, Sampit, kotim, bupati kotim, Halikinnor, flobamora

Pemkab Kotim apresiasi warga Flobamora NTT dukung pembangunan daerah

Bupati Halikinnor menerima kenang-kenangan dari Paguyuban Keluarga Flobamora-NTT Kabupaten Kotawaringin Timur, Minggu (27/2/2022). ANTARA/HO-Pemkab Kotim

Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah mengapresiasi dukungan warga asal Flobamora Nusa Tenggara Timur yang tinggal di kabupaten ini terhadap pembangunan daerah. 

"Warga NTT selama ini hidup berdampingan. Mereka menjalankan pepatah 'di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung' dan mereka juga menjalankan motto Habaring Hurung," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Minggu. 

Hal itu disampaikan Halikinnor saat menghadiri pelantikan DPD dan DPC Paguyuban Keluarga Flobamora-NTT Kabupaten Kotawaringin Timur. Turut hadir Ketua DPRD Rinie, Wakil Bupati Irawati dan Sekretaris Daerah Fajrurrahman. 

Flobamora merupakan akronim dari pulau-pulau besar di NTT yang selalu disebut dengan Flores, Sumba, Timor, dan Alor. 

Saat ini cukup banyak warga Flobamora NTT yang tinggal di Kotawaringin Timur, bahkan ada yang belasan tahun. Sebagian dari mereka bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit. 

Halikinnor atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat Kotawaringin Timur mengucapkan selamat atas dilantiknya DPD dan DPC Paguyuban Keluarga Flobamora-NTT Kabupaten Kotawaringin Timur. 

Dia menyambut baik pelantikan ini. Dengan adanya kepengurusan di sini maka keluarga besar warga Flobamora-NTT bisa berkomunikasi dengan pemerintah daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah melalui organisasi ini. 

Seperti beberapa masalah yang disampaikan di sela pelantikan itu, beberapa warga mengaku terkendala dalam mengurus administrasi kependudukan padahal mereka ada yang sudah 14 tahun tinggal di Kotawaringin Timur. 

Akibat kendala itu, banyak warga NTT yang belum memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kotawaringin Timur dan masih menggunakan KTP daerah asal. Padahal ini membuat mereka kesulitan mendapatkan hak-hak seperti bantuan dari pemerintah daerah, hak politik saat pemilu kepala daerah maupun pemilu legislatif. 

Baca juga: Pelajar tenggelam di Sungai Mentaya akhirnya ditemukan

"Padahal kalau ada warga Flobamora yang kondisi ekonominya sangat tidak mampu, maka bisa kita bantu. Tapi kalau KTP mereka masih KTP domisili NTT maka pemerintah daerah juga kesulitan membantu, sementara bantuan secara pribadi juga terbatas. Begitu juga dalam hal bantuan pengobatan gratis," jelas Halikinnor. 

Halikinnor meminta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil membantu warga NTT dan pendatang lainnya agar mudah dalam pengurusan administrasi kependudukan. Pengurus organisasi juga diminta mendata warganya sehingga pengurusannya bisa dilakukan lebih mudah secara kolektif. 

"Nanti saat perekaman data dan pengambilan foto bisa saja malah Disdukcapil yang membantu dengan turun ke lapangan sehingga ini lebih mudah. Mereka juga berkontribusi tapi secara hak administrasi mereka masih terkendala. Ini harus kita bantu," demikian Halikinnor. 

Ketua DPD Paguyuban Keluarga Flobamora-NTT Kabupaten Kotawaringin Timur Martinus Jehamun mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur yang telah memberikan ruang dan kesempatan sehingga pengurus bisa dikukuhkan. 

Pihaknya berharap warga NTT bisa diterima duduk selevel dengan warga lainnya karena mereka merasa selama ini warga NTT banyak juga yang terpinggirkan, terutama dalam bidang ketenagakerjaan. 

"Semua warga NTT di Kotawaringin Timur harus mempunyai legalitas kependudukan yang jelas sehingga bisa bersaing dan mendapatkan hak seperti warga lainnya. Kami juga akan turun ke perusahaan-perusahaan untuk berkomunikasi," demikian Martinus Jehamun. 

Baca juga: PT Globalindo Alam Perkasa kembali gelar pasar murah minyak goreng di Sampit

Baca juga: Ditpolairud tangkap dua tersangka peredaran narkotika di Kotim

Baca juga: Peluang pasar tanaman hortikultura di Kotim sangat terbuka